ROKANHILIR – Ketika Tas Lidi Sawit karya seni ‘Rumah Tamadun’ menjadi viral dan perbincangan hangat di Kementerian Luar Negeri RI bersama Sekda Provinsi Riau dan Kepala Dinas Penanaman Modal Riau.
Kenapa Lidi Sawit? Ini satu pertanyaan yang sangat simpel namun sangat luas jika dijabarkan secara detail.
Namun, disisi yang simpel Rumah Tamadun mencoba memaparkan sesuai konsep yang diusung hingga kini menjadi center pembicaraan dikalangan Lokal, Nasional dan Internasional.
Pertama, Provinsi Riau merupakan penghasil Sawit terbesar di Indonesia dan bahkan Dunia. Yang menjadi komoditas utama yang selama ini hanya lebih mengutamakan pemanfaatan TBS dan mengabaikan ‘limbah’ yang dihasilkan.
Kedua, kami tengah melakukan upaya save of earth dalam hal mengurai ‘limbah’ lidi sawit menjadi produk nan ekonomis dan ramah lingkungan.
Ketiga, ini bukan sekedar bisnis yang notabenenya benefit profit melainkan sebuah upaya sadar dalam hal menyelamatkan lingkungan mendaur ulang limbah menjadi sebuah produk.
Keempat, kami sedang memberikan kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat untuk memanfaatkan sesuatu yang mereka miliki yang dibuang dan cenderung menjadi limbah sehingga bernilai ekonomis sebagai tambahan pendapatan.
Coba kita bayangkan, apa bila harga jual TBS menurun tentu alternatif nya adalah menjual lidinya yang mudah didapat dan selama ini terbuang.
Kelima, ini adalah sebuah gerakan edukasi bersistem yang tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwasanya ini bumi kita, ini rumah kita jaga dan rawat dari pencemaran dengan upaya sadar, bersama, dan dimulai dari kini.
Bayangkan lagi, apa bila setiap rumah tangga melakukan hal yang sama lalu mengedukasi rumah tangga lainnya sehingga menjadi sebuah sistem dasar yang baik untuk menyelamatkan Bumi.
Keenam, bantu kami menjadikan gerakkan ini menjadi besar yang tentunya memberikan domino efek bagi Bumi kita, Bagi kita sendiri, dan tentunya pendapatan ekonomi kita.
Bismillah, kami sadar kami tak sendiri dan tak hanya kami yang peduli. Mari bersama, sebab kita pemilik sah negeri ini.
#saveofearth.
Laporan by: Rumah Tamadun