MERANTI – Kondisi jembatan dijalan utama Desa Semukut Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, yang berpungsi sebagai infrastruktur penghubung masyarakat tiga (3) kecamatan ke ibu kota Kabupaten sangat memprihatinkan.
Sebagaimana dijelaskan Kepala Desa kepada awak media, bahwa jembatan yang dibangun pada masa pemerintahan Kabupaten Bengkalis dan diperkirakan sudah berusia hampir 20 tahun itu, meski dinilai dapat mengancam keselamatan pengguna, namun tak kunjung ada perbaikan.
“Jembatan itu dibangun pada tahun 2001 semasa pemerintahan Kabupaten Bengkalis, sudah 20 tahun usianya, namun sampai saat ini belum pernah tersentuh oleh pembangunan, walau sudah dimasa Kabupaten Meranti”. kata Ibrahim, Selasa (21/4/2020).
Dijelaskannya lagi, bahwa selama ini jalan tersebut menjadi akses utama masyarakat didua pulau dan tiga kecamatan dalam menjalankan aktifitas kesehariannya, namun sayangnya minim perhatian untuk dilakukan perbaikan.
“Kita sangat mengkhawatirkan, jalan yang menjadi akses utama itu mencelakai masyarakat, karena kondisinya sudah tidak layak pakai”. singkat Ibrahim.
Menurut Kepala Desa lagi, pihak pemerintah desa sudah berulang kali melakukan usulan, baik itu melalui musrenbang kecamatan maupun melalui Pokir DPRD, namun hingga saat ini masih belum terealisasi.
“Jembatan ini memang sangat strategis karena berada dijalur jalan poros menuju pusat Kabupaten Kepulauan Meranti dari dan kebeberapa kecamatannya, seperti Putri Puyu, Merbau dan Pulau Merbau, untuk itu kita gencar melakukan usulan, sayangnya hingga saat ini belum terealisasi”. Jelas Ibrahim.
Rusak parahnya jembatan ini juga dibenarkan oleh Camat Pulau Merbau, menurut Atan Ibrahim ketika dikonfirmasi melalui telpone selulernya membenarkan, parahnya kerusakan jembatan yang merupakan jalan lintas antara 3 kecamatan dengan ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti itu.
“Memang benar, jalan yang merupakan sebagai antar lintas masyarakat ditiga (3) Kecamatan itu dalam kondisi rusak parah”. Ucap camat.
Selain itu Camat juga mengakui, sudah mengusulkan dimusrenbang kabupaten, namun terkendala kondisi wabah saat ini, menurut impormasi terpangkas covid-19, namun disampaikannya juga, pihaknya bersama pemerintah desa setempat akan mengambil inisiatif untuk memperbaikinya, yaitu dengan menggunakan bahan sementara dari kayu. **(Zaini)
Editor: Gp2