ROKANHILIR – Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional (LPKN) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melihat ada tren Negatif terhadap sektor usaha kecil diakibat liberalisasi ekonomi di sektor retail.
Sehingah terjadi persaingan tidak sehat, pengusaha yang memiliki Kapital (modal) kuat sangat mematikan usaha kecil milik rakyat, sehingga membuat mereka kehilangan pendapatan.
Menjamurnya mini market yang kini menjamur dikecamatan Bagan Sinembah juga memberikan dampak positif tetapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap usaha kecil tradisional.
Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional (LPKN) wilayah Rokan Hilir, Parli Farendra, Rabu (9/1/19) mengatakan, jika persoalan menjamurnya mini market tidak disikapi dengan cepat bisa menjadi tren negativ terhadap perekonomian Rakyat, sehingah usaha kecil dengan modal terbatas akan semangkin terpuruk.
“Harus disikapi persoalan ini, karena jika dibiarkan akan menjadi ketepurukan ekonomi bagi usaha kecil yang berada dikecamatan Bagansinembah, jika perlu seluruh izin yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, dikaji dan tinjau ulang tentang keberadaan mini market tersebut melalui Dinas yang terkait,” himbau Parli, sapaan akrabnya.
Menurut Parli, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir seharusnya memberikan batasan izin pendirian usaha riteil tersebut serta peninjauan kembali atas aturan pendirianya.
“Harus ada Peraturan Pemerintah Daerah (Perda) yang mengatur semua ini, terlebih yang berpihak terhadap para pelaku Ekonomi kecil agar tidak membuat usaha kecil bangkrut,” harapnya.
Menurutnya, setiap para pelaku usaha Riteil (mini market) wajib menerapkan progam pembinaan terhadap usaha mikro kecil disekitaran tempat mereka usaha, tetapi realitanya dikecamatan Bagansinembah tidak pernah diterapkan bahkan usaha kecil merasa dibunuh usahanya.
“Memang dampak positifnya ada tetapi tidak setimpal dengan dampak negativnya,” tutup Wakil Ketua LPKN.
Sementara, salah seorang warga Bagan Batu, sebut saja RS, saat ditemui awak media gopesisir.com yang notabanenya miliki kios sembako disekitaran Mini Market tersebut mengalami keresahan.
“Dengan keberadaan mini market tersebut yang kian menjamur hampir membuat usaha saya bangkrut,” jelas RS.(Andhi)