SIAK SRI INDRAPURA – Istana Siak sebagai ikon peninggalan sejarah kerajaan Melayu merupakan cagar budaya yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Siak Sri Indrapura. Pesona Istana yang tampak terawat dan asri tersebut hingga kini mampu menyedot pengunjung dari berbagai daerah.
“Alhamdulillah Istana Siak ini selalu ramai pengunjung, untuk itulah kami perlu meninjau kondisi terkini di dalam istana,” ungkap Bupati Siak, Syamsuar ketika bergegas meninjau Istana Siak, Kamis (11/2/2016) lalu.
Syamsuar menyusuri satu persatu ruangan yang ada di istana, dengan saksama ia mengamati benda-benda peninggalan Kerajaan Siak tersebut. Ia pun melihat kondisi istana dilantai dua. Dimana, batasan pengunjung untuk bisa naik kelantai atas tersebut maksimal 50 orang. Hal itu untuk mencegah lantai dua istana menampung beban yang terlalu berat.
“Pengunjung yang banyak ini perlu ditertibkan, terutama ketika naik kelantai dua. Harus dibatasi waktunya misal 10 menit saja atau dikurangi lagi muatan pengunjungnya,” katanya.
Selain itu, Syamsuar juga menggagas baju seragam bagi pengunjung untuk membedakan antara mana pengunjung dengan penjaga. Seragam tersebut juga difungsikan untuk mengantisipasi pakaian pengunjung yang tidak menutup aurat.
“Nanti kita buatkan pakaian khusus untuk pengunjung, misal Jumat dan Sabtu pakai baju melayu,” tutur orang nomor satu di Siak tersebut. ***
goriau.com