Suara Kaset Burung Walet Semakin Meresahkan Siswa, DLH Rohil Langsung Turun

ROKANHILIR – Guna mengambil langkah selanjutnya, Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang diwakili oleh Kabid Penaatan dan Penataan, M Nur Hidayat SH, beserta Lurah Bagan Barat, Abdul Salam SE, Ketua RT. 07 Bagan Barat meninjau sekolah MAN 1 Rohil yang dibisingkan oleh suara bunyi kaset dari suara burung walet diroko milik warga yang tidak jauh dari lokasi sekolah.

Sebelumnya, dari hasil berita salah satu media online lokalan Riau, pantauriau.com beberapa hari yang lalu memberitakan terkait Suara Bunyi Kaset Burung Walet yang menggangu aktifitas belajar mengajar, kini pihak DLH langsung kelokasi sekolah untuk mengukur batas ambang suara yang diperbolehkan.

Berita terkait : DLH Udah Mondar-Mandir, Lurah: Nanti Kita Hubungi Managementnya

Diskusi pihak DLH, kepsek MAN 1 didampingi Lurah dan RT

Dikonfirmasi, Dayat sapaan akrab Kabid Penaatan DLH, mengatakan bahwa sesuai batas maksimal 55 Disabel maka diperbolehkan, tapi fakta dilapangan suara kaset burung walet ini sebesar 83,1 Desibel dan ini sudah melampaui ambang batas maksimalnya.

“Ini akan kita tindaklanjuti, saat ini berbagai keterangan tengah kita ambil dari pihak sekolah yang terkait. Apalagi ini bersipat sangat berdampak pada siswa didik terutama dalam proses belajar mengajar dan ibadah,” papar Dayat, Selasa (13/11/18), menjelaskan keawak media.

Terpisah Kepala sekolah MAN 1, Rahmawati mengatakan bahwa ada Empat (4) persoalan yang menggangu selain proses belajar mengajar diantara lain adalah Ibadah Sholat Zhuhur, Upacara setiap hari Senin, Ujian Nasional (UN), pembavaan Yasinan yang dilakukan setiap hari Jumat.

Dilanjutnya,hal itu pernah diberitahukan kepada Wakli Bupati Rokan Hilir, disela-sela kunjungan Wabup Rohil ke MAN 1, karena beliau merupakan salah satu ketua Umum Komite di MAN 1. Dan beliau menyampaikan agar menyurati dinas terkait untuk masalah ini dan dihari ini (Selasa,red) Alhamdulilah pihak dinas terkait (DLH,red) sudah turun kesekolahnya.

“Semoga apa yang menjadi keresahan guru dan murid segera bisa terselesaikan. Sebab dengan kebisingan dan kegaduhan suara tersebut, kita sangat dirugikan,” tandas Rahmawati.**(gp2)