GoPesisir.com (ROHIL) – Sosok ibu merupakan sosok paling penting dalam kehidupan. Seorang wanita yang menjagamu selama sembilan bulan di rahimnya dan membesarkanmu dan merawatmu hingga dewasa. Begitu sedikit tulisan untuk sebuah kerinduan kepada seorang ibu.
Bahkan seorang presiden sekalipun akan tunduk kepada ibunya.
Kawula muda tentu saja mesti menganggungkan ibu dan ayahnya untuk meraih kebahagiaannya. sebab tanpa restu dari orang tua kita bukanlah apa – apa.
Pertanyaan dasar adalah, apa yang telah kita berikan kepada Ibu dan Ayah atau apapun nama kita menyebutnya. semoga semua orang tua kita diberikan kemudahan dalam hidup dan jauh dari sakit serta kesusahan.
Mungkin Surat Cinta dibawah ini mampu menjadi salah satu ungkapan hati kita kepada sosok Ibu.
Surat Cinta Untuk Ibu
Bagansiapi-api, Kamis 01 Maret 2018.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Teruntuk Ibu,
Ibu? Apa kabarmu? Kuharap senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan Allah. Aku disini sangat merindukanmu. Merindukan sosok malaikat tak bersayap yang kan kukenang sepanjang masa.
Pada buliran kata, ku layangkan sepucuk surat. Tanda hati rindu akan kehangatanmu. Dimana setiap pagi selalu kau ketuk pintu kamarku untuk membangunkan tidurku. “Sri.. Sri… Bangun Sri…..” Ahg.. Aku rindu akan suara itu. Suara letih sepanjang harimu membesarkanku.
“Nak, buatkan Ibu teh hangat” Lagi-lagi aku rindu. Rindu akan wajah lelah yang akan bersinar sewaktu ku bawakan secangkir teh hangat diakhir senjamu. Kau tahu Ibu? Aku tak bisa hidup tanpamu. Jauh darimu membuat rinduku semakin menggebu. Hanya dengan satu cara aku bisa damai akan kerinduan hati.
Cara damaiku adalah menitipkan do’a pada malam-malam kelam untukmu, Ibuku. Cara damai dengan desau tangis menahan haru akan rindu. Yaaa.. Aku merindukan sosok hangatmu. Aku rindu akan omelan yang tak pernah henti setiap hari kau lontarkan. Aku rindu akan teriakan suaramu memanggil namaku. Rindu, rindu, hanya rindu yang ingin segera terlampiaskan dan ku lepaskan bersamamu. Dirumah kita, istana bahagia kita. Ibu, tunggu kepulanganku, aku disini baik-baik saja. Melewati jalan terjal berliku dan hari-hari kini dengan omelan panjangmu yang dulu tak kuhiraukan, sekarang menjadi pelajaran yang berharga bagiku. Ibu… Disini kuharap do’amu menyertai setiap langkah perjalananku menuju hari kedepan. Menggapai mimpiku dikota ini. Tunggu aku, gadis kecilmu yang dulu selalu kau timang kini akan mengharumkan namamu.
Hehehehe.. Ibu??
Itu surat untukku padamu ketika aku jauh nanti. Surat yang akan kukirimkan ditengah perjalanan menitih hariku nantu. Itu nanti Ibu, nanti. Sekarang aku masih bersamamu di istana cinta kita. Aku masih disini, belum jauh beranjak pergi dari sosokmu. Aku masih anak Ibu yang baru menempuh kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan(SMK).
Ibu tau?
Hari ini guruku memberi tugas membuat surat cinta untuk Ibu. Untukmu Ibu. Jadi aku tepikir untuk membuat surat jika aku dan dirimu akan berjauhan. Nyatanya dalam surat saja aku sudah tak tahan menanggung beban rindu. Apalagi berkenyataan jauh darimu didunia nyata bukan khayalan dalam suratku. Dari situ, aku belajar untuk menanggung beban rindu dengan lebih mendekatkan diri padamu. Menghabiskan senja denganmu.
Ibu, anakmu yang masih berusia 16 tahun ini punya cita-cita. Kelak anak gadismu ini akan meninggalkan dan melangkah jauh darimu. Dari itu, ku ingin menatap wajahmu lebih lama. Mendekap tubuhmu dengan erat. Ahhg.. Seperti sudah ingin jauh saja aku.
Ibu..
Selama aku dan dirimu masih di istana bahagia, sekuat tenaga akan kubantu pekerjaan rumah. Semampu diriku akan kubanggakan dirimu dan menyayangi sosokmu yang mungkin kedepannya tak dapat ku dekap lagi.
Ibu,
Aku mencintaimu karena Allah. Terima kasih telah melahirkanku didunia ini. Dan kuingatkan kembali… I love you very much.. Saranghae…
Kecup kening,
Anakmu Sri Yanti.