Usai Mosi Tak Percaya Ktua HNSI Lingga, Nelayan Lingga Minta Muslub

LINGGA – Setelah ditandainya ‘mosi tak percaya’ oleh sejumlah pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lingga terhadap ketua DPC HNSI non aktifkan Distrawandi, dikirim ke DPD HNSI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Tanggal 8 Agustus 2021, terbalas sudah.

Usai menerima surat mosi tak percaya, DPD HNSI melayangkan surat klarifikasi kembali terhadap Distrawandi pada tanggal 12 Agustus 2021. Akan tetapi, ketua DPC non aktif tidak mengindahkan surat pemanggilan tersebut. Demi kepentingan organisasi Ketua DPD HNSI Kepri menunjuk saudara Jagat sebagai Pelaksana Harian (Plh) DPC HNSI Lingga.

Pengurus HNSI DPC Lingga yang enggan namanya di sebutkan saat di hubungi media Senin (16/08) menuturkan bahwa pihak HNSI Lingga hanya bisa mematuhi dan mengikuti arahan DPD terkait Musyawarah luar biasa (Muslub).

“Kita hanya bisa menunggu keputusan dari DPD Kepri agar segera mengirimkan surat perintah untuk melakukan Muslub guna mencari ketua DPC yang difinitif. Karena kepemimpinan Distrawandi (Ketua non aktif) sudah tidak di percayai lagi oleh pengurus HNSI Lingga,” katanya, kepada awak media.

“Selama menjabat di HNSI Lingga, kita melihat Ketua non aktif tidak memberikan sumbang sih terhadap organisasi dan nelayan. Malah beliau kuat diduga, kerap mengatas nama nelayan untuk kepentingan pribadi,” paparnya.

Pernyataan itu, ungkap sumber, setelah melihat minimnya prestasi Ketua non aktif ditubuh nelayan Lingga. Bahkan, isu-isu miring kerap menerpa sosok Ktua HNSI Lingga non aktif itu.

“Untuk calon Ketua DPC HNSI yang baru Insallah sudah ada dari figur nelayan dan beliau memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah gerakan untuk nelayan dan organisasi kita. Kita hanya tunggu arahan DPD. Harapan kita agar dapat secepatnya Muslub HNSI Lingga,” katanya.

Sementara, Kamaruddin, Ketua Pokmaswas Desa Pulau Medang, Kecamatan Katang Bidara, dikonfirmasi awak media ini menuturkan hal yang sama. Dirinya juga merasakan hal yang sama seperti nelayan-nelayanan lainnya.

“Kami dari masyarakat nelayan, selama ini menilai HNSI di pimpin oleh Ketua non aktif tidak memberikan dampak positif kepada masyarakat. Soal pembinaan, kami bergerak sendiri,” ujarnya.

“Harusnya, sebagai organisasi bergerak di bidang Nelayan memperhatikan Nelayan apa keluhan nelayan tradisional di sampaikan ke pemerintah bukan mengatas namakan nelayan untuk ke untungan pribadi,” ketusnya.

Salah satu contoh nyata tidak adanya kepedulian terhadap nelayan, lanjut Kamaruddin, meningalnya anggota Pokmaswas Desa Pulau Medang (Alm) Sadri yang mana untuk melakukan pengurusan asuransi nelayan tidak ada.

“Sekarang ini kami lagi berpuya memperjuangkan hak almarhum Sadri,” katanya.

“Kita harapkan sosok pengganti Distrawandi betul aktivis Nelayan. Bukan dari orang yang mengunakan nama nelayan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.

Maka dari itu, Awang Herman sebagai ketua HNSI Kepri bisa secepatnya menyurati pengurus HNSI Lingga agar lakukan Muslub, dan agar nantinya calon yang akan maju di minta mengerti nelayan dan mewakili suara nelayan di Kabupaten Lingga,” tandasnya.

 

Laporan by: Ijal
Editor by: Mmd