MERANTI – Dampak stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme. Dampak jangka panjangnya, stunting yang tidak ditangani dengan baik dan sedini mungkin akan berdampak menurunkan kemampuan perkembangan kognitif otak anak, maka dari itu pencegahan stunting melalui pergizian perlu mendapatkan perhatian yang serius.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, dr. H. Misri Hasanto, M.Kes ketika diminta sebagai narasumber pada kegiatan pergizi pangan webinar seri ke 55, topik ke 3 yang mengusung Tema Peran Multi Sektoral dalam Penurunan Stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti dengan Moderator Prof DR Ir Hardinsyah MS, dan diikuti oleh Peserta Seminar secara Nasional, Perwakilan Kabupaten/Kota Instansi terkait, Akademisi, Pemerhati Gizi & Pangan serta Mahasiswa.
“Webinar seperti ini sangat perlu dilakukan demi memikirkan tumbuh kembangnya generasi bangsa kedepan, untuk itu kita sangat berterima kasih pada Pergizi Pangan Indonesia karena telah diamanahkan berbagi pengalaman tentang Strategi Pencegahan dan Penanganan Stunting di Meranti, sehingga berharap kabupaten lain termotivasi dalam upaya percepatan penurunan stunting di masing masing Daerah” ujar dr. Misri kepada gopesisir.com, Rabu, (20/7/2021).
Lebih lanjut diharapkannya, peran serta semua pihak dalam penanggulangan masalah Stunting juga sangat diperlukan, karena tanpa dengan campur tangan pihak terkait, masalah Stunting adalah masalah bersama dan harus diatasi secara bersama-sama.
“Dengan campur tangan semua pihak dapat memberi semangat agar kita berupaya lebih serius lagi dan lebih keras lagi, karena masalah Stunting adalah masalah kita bersama, dan diperlukan peran serta dari diantaranya, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Dunia usaha (Peran Swasta) dan Peran Masyarakat itu sendiri. **(Red)