Secara Swadaya Pemdes Lakukan Perbaikan Tembok Penahanan Tanah Di Pulau Lalang

LINGGA – Tembok Penahanan Tanah dipesisir pantai Dusun 01 Pulau Lalang Desa Pulang Berhala Kecamatan Singkep Selatan, yang baru dibangun dengan menggunakan Dana Desa (DD) Tahun anggaran 2019, ambruk (roboh) sepanjang puluhan meter, serta tidak lagi dapat dipungsi kan sebagai penahan tanah dari abrasi.

Menurut Kepala Desa, kejadian tersebut bukanlah merupakan unsur kesengajaan, melainkan faktor alam, yaitu disebabkan terpaan gelombang disaat pasang naik dengan kekuatan besar.

“Terkait pekerjaan TPT (Tembok Penahan Tanah) dipesisir pantai yang baru siap dikerjakan ambruk atau roboh bukan dikarenakan unsur kesengajaan maupun kelalain pekerja, namun kejadian tersebut disebabkan faktor alam saat air pasang penuh disertai ombak besar”, Ucapanya, Rabu 01/07/2020.

Dikatakannya lagi, karena perkerjaan tersebut menggunakan anggaran tahun 2019, sebagai wujud tanggung jawab pemerintah desa terhadap pembangunan didesa, saat ini pihaknya sedang melakukan proses pengerjaan perbaikan yang dilakukan dengan  sistem gotong royong.

Lebih lanjut Kades mengakui, dikarenakan keterbatasan anggaran, pihaknya tidak bisa cepat dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, namun akan diupayakan dalam waktu dekat, yaitu sebelum batas waktu perjanjian dengan pihak kecamatan, berkisar 45 hari, perkerjaan ini sudah terealisasi.

“Insa allah jika tidak ada halangan maupun hambatan apapun, dalam waktu paling lama dua minggu kedepan pekerjaan perbaikan pembangunan Tembok Penahan Tanah yang ambruk sepanjang 40 meter ini akan selesai dibenahi kembali, dengan kondisi seperti yang diajukan pada tahun 2019 lalu”. Ungkap nya.

Selain itu Kades juga berharap, campur tangannya Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan perbaikan tersebut, sesuai dengan janji Pemda beberapa tahun lalu, yaitu menjadi prioritas pembangunan pada 5 tahun pertama berjalan, adalah membangun pemecah gelombang.

“Jadi Tembok Penahan Tanah ini dibangun karena kepedulian kami sebagai aparatur pemerintah desa terhadap kampung halaman, bukan untuk mencari keuntungan dari hasil pekerjaan Ini, dimana setiap tahun 5 Atau 6 meter tanah didaerah ini tergerus oleh air laut, terutama dimusim angin utara dan angin selatan”. Pungkas Kades. **(Ijal).
Editor: GP2.