MERANTI – Kesiap siagaan petugas medis bersama instansi vertikal lainnya, disejumlah pelabuhan dalam mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), di Kabupaten Kepulauan Meranti terus ditingkatkan, baik pengawasan terhadap keluar masuknya warga melalui pelabuhan resmi maupun pelabuhan rakyat.
Seperti halnya penanganan terhadap kedatangan dua belas (12) orang warga dari Batam, dengan menggunakan ferry carter khusus langsung ke Desa Tanjung Kedabu, dalam menghadiri ritual keagamaan atas kematian salah seorang keluarganya, meski dibekali surat kesehatan dari daerah asalnya, tetap dilakukan pemeriksaan kesehatan secara intensif oleh tim penanganan pencegahan Covid-19, yang dipimpin langsung oleh camat Rangsang Pesisir.
“Kita bersama tim yang terdiri dari Sekcam, dua orang Satpol-PP, dan Staf langsung menuju kelokasi, lalu bersama Kades setempat yang didampingi bidan desa, staf puskesmas, RT, staf desa serta beberapa orang masyarakat langsung melakukan pemeriksaan kesehatan kepada pendatang bersangkutan, dan didapatkan hasilnya baik serta sehat semua”. Kata Camat Rangsang Pesisir, (26/4/2020).
Sebagai ketua tim Camat menjelaskan, kedatangan dua belas warga tionghua itu berasal dari daerah yang berbeda, yaitu dari Bali 5 orang, Jakarta 3 orang, yang berangkat dari jakarta ke batam, dan dengan 4 orang saudaranya yang di Batam, lalu secara bersama menuju ke desa Tanjung Kedabu
“Kehadiran mereka pada hari Selasa, pukul 09.00 tanggal 20 April 2020, dengan menggunakan Ferry carteran, dan sampai di Tanjung Kedabu sekitar pukul 15.00, mendapat informasi itu, kami bersama tim langsung menuju kelokasi TKP (Pelabuhan rakyat_red), dan sekitar pukul 15.40, dilakukan pemeriksaan, yaitu pengukuran suhu badan, pendataan, lalu memberi arahan singkat, serta melakukan sterilisasi disekeliling rumah dengan penyemprotan cairan desinfektan”, Terang Arifudin.
Hal yang sama juga dikatakan Kepala Desa Tanjung Kedabu, Menurut Miswan pihaknya yang tergabung bersama tim dari kecamatan melakukan pemeriksaan terhadap rombongan keluarga yang berjumlah 12 orang untuk menghadiri acara ritual kematian orang tua mereka.
“Iya benar, kami sudah melakukan cek kesehatan kewarga pendatang yang bapak nya mati di desa Tanjung Kedabu”. Kata Kades.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Dr. H. Misri Hasanto kepada awak media ini menyebutkan, kesiap siagaan tim ini merupakan langkah nyata penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 oleh pemerintah daerah,
“Kita sudah mengirimkan tim bantuan kedesa tersebut, untuk memastikan kesehatan warga yang baru datang itu, dan mendapati hasilnya sehat, tanpa terdeteksi adanya gejala demam ataupun yang mengarah ke Covid-19, namun kita tetap meminta tim untuk senantiasa melakukan pemantauan, guna memastikan daerah ini tetap berada dizona hijau”. Tutur Dr. Misri.
Lebih jauh dia berharap kerjasama semua pihak, dan saling bersinergi dalam penanganan wabah pandemic saat ini, menurutnya peran serta masyarakat merupakan langkah utama yang harus dilakukan, karena masyarakat adalah sebagai pelaku pemutus mata rantai wabah itu.
“Dengan senantiasa mengikut anjuran resmi dari pemerintah, yaitu melakukan jarak komunikasi, menghindari kerumunan orang banyak, tetap menggunakan masker, dan tidak melakukan aktifitas diluar rumah yang sipatnya kurang penting, berarti masyarakat tersebut telah ikut berpartisipasi membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai Covid-19 ini”. Tutup Dr. Misri. **(Red)