7 Bulan Gantikan Posisi Bupati Meranti, Idris: Kinerja Edy Kusdarwanto Mengecewakan

SELATPANJANG – Kinerja Asisten III Setdaprov Riau, Drs H Edy Kusdarwanto MM, yang juga menjabat sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Meranti menggantikan posisi yang ditinggalkan H Irwan, dinilai gagal dan mengecewakan. Pasalnya, banyak permasalahan yang belakangan dianggap tidak ada jalan penyelesaian sebagaimana diharapkan.

Kekecewaan itu disampaikan Ketua Forum Kontraktor Meranti Drs Idris Samsddin alias Idris SKM didampingi sekretaris Herwanto ST, Syafri, dan Icab Kumis, Jumat (12/2/2016). Kata Idris, mereka sangat kesal dengan bahasa yang disampaikan Edy Kusdarwanto dalam pidato paripurna pengesahan APBD 2016 Meranti pada tanggal 21 Januari 2016 lalu.

Dimana, waktu itu H Edy dalam pidatonya mempertanyakan, kapan maunya masyarakat Meranti agar APBD yang sudah disahkan itu bisa digunakan. Sebab, menurut Edy, dia merupakan tim verifikai APBD kabupaten kota. Pertanyaan Edy ini tentu sangat diharap-harapkan masyarakat supaya pembangunan di Kota Sagu cepat terealiasi.

Namun, pada kenyataannya, hingga tanggal 11 Februari 2016, APBD 2016 Meranti tak kunjung selesai dan belum bisa digunakan. Masih terhenti di tingkat Provinsi Riau.

Kondisi inilah yang dikesalkan Idris Samsuddin dan beberapa rekannya. Menurut Idris, Edy Kusdarwanto dianggap telah gagal menjalankan roda pemerintahan di Meranti, sebagaimana diharapkan bersama. Selain itu, dengan terlambatnya penggunaan APBD 2016 itu, banyak pula hutang ke rekanan yang belum bisa terlunasi. Kondisi hutang itu sudah terjadi sejak Pemda Meranti mengalami kekosongan kas daerah.

“Kami kesal dengan pertanyaan dan janji bohongnya. Dia sudah menyampaikan dalam pidato, tentu jadi harapan warga Meranti, tapi apa sampai sekarang belum juga bisa digunakan,” kata Idris.

Sebelumnya, Komisi B DPRD Kepulauan Meranti juga berharap kepada pihak berwenang di tingkat Provinsi Riau untuk bisa mempercepat proses verifikai APBD 2016 Meranti. Pemprov Riau juga diminta mengetahui kondisi Kepulauan Meranti yang mana pembangunannya memang harus digesa. Selain merupakan kabupaten baru, Kepulauan Meranti juga berpulau yang mana pembangunannya seringkali bergantung dengan kondisi alam.

“Pemprov Riau diminta mengetahui kondisi Meranti. Jadikanlah kabupaten termuda ini prioritas dalam verifikasi. Batas APBD nya sudah terlalu jauh, kondisi ini dikhawatirkan memundurkan segala kesiapan yang lain nantinya,” ujar Dedi.

Mewakili masyarakat banyak, Dedi juga menyampaikan harapan kepada Edy Kusdarwanto, dimana Pj Bupati Kepulauan Meranti diminta memberikan kado perpisahan yang sangat indah untuk Kota Sagu. Berupa, secepatnya APBD 2016 itu bisa dibelanjakan demi pembangunan daerah.

Dedi juga menilai, Pj Bupati Kepulauan Meranti itu seakan-akan mengabaikan tugas pokoknya. Dimana, Ia dikirim ke Meranti mengantikan posisi yang ditinggalkan H Irwan (bupati periode pertama), untuk menyeleaikan permasalahan APBD 2016, menyelesaikan proses pemilihan kepala daerah dan mengkomunikasikan bupati terpilih dengan seluruh SKPD.

“Heran juga kita, yang pokok dan yang utama dari tuga yang diberikan negara tidak dilaksanakan dan diprioritaskan. Malah infornya beliau mau keluar provinsi ikut mensosialisasikan alat penghasil air bersih,” kata Dedi Putra lagi.

Sebelumnya, H Edy Kusdarwanto mengungkapkan bahwa pada tanggal pelantikan H Irwan-Said Hasyim, Rabu (17/2/2015) mendatang, Ia ada agenda keluar provinsi Riau, ikut mensosialisasi The EcoloBlue Atmospheric Water Generator (AWG) yakni alat yang bisa menghasilkan air embun AWG bisa menghasilkan air bersih hingga 30 sampai 100 liter setiap hari dengan kondisi udara sekitar lingkungan tersebut lembab

“Saya sudah ada orang di sana,” ujarnya ketika ditanya apakah Ia tidak ingin menghadiri pelanikan H Irwan – Said Hasyim, Kamis (11/2/2016).

AWG ini sebelumnya sudah diperkenalkan ke masyarakat Kepulauan Meranti. Sebab, kata Edy, di Meranti masih sering ditemukan masalah air bersih. ***

goriau.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *