Di Duga 2,5 Ton Gula Tanpa Cukai Dari Malaysia Masuk Melalui Pelabuhan Tikus Di Selatpanjang

MERANTI – Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Pulau Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi daerah yang strategis sebagai pintu masuk dan keluarnya barang seludupan, baik itu berupa penyeludupan kayu illegal maupun barang tanpa cukai lainnya dari dan ke Negara tetangga tersebut.

Sebagaimana hasil pantauan gopesisir.com dilapangan, ketika menyaksikan langsung aktivitas muat bongkar puluhan karung gula pasir tanpa cukai, yang ditransit dengan menggunakan Kempang penyeberangan Peranggas-Selatpanjang, Minggu malam (19/7/2020).

Ketika dikonfirmasi, seseorang yang diduga sebagai pengurus di Kempang penyeberangan tersebut, mengakui bahwa barang yang dimaksud berasal dari Malaysia, dan melarang untuk dilakukan pemotretan.

“Ini NR yang punya, jangan di poto-poto”. Ucap salah seorang yang diduga sebagai pengurus.

Sementara itu, ditempat terpisah NR yang disebutkan sebagai pemilik, ketika dihubungi melalui sambungan telepon genggamnya di nomor +628526409xxxx, membenarkan pernyataan pengurus itu, menurutnya sebanyak 50 karung gula pasir tersebut adalah miliknya yang didatangkan dari Malaysia, dan akan diedarkan dikampungnya.

“Memang gula itu aku punye, dan sebanyak 50 kampit (Karung_Red), Itu aku bawak ke kampung untuk orang-orang kedai, kite bantu-bantu die, disini kan tinggi harganye”. Kata NR melalui sambungan teleponnya.

Lebih lanjut ketika ditemui ditemui langsung, NR menjelaskan bahwa gula pasir tersebut juga merupakan pemenuhan pesanan Tim Covid-19, menurutnya ini adalah kali yang ketiganya menyuplay gula pasir kepada tim tersebut.

“Ini juge untuk covid, dan ini kali yang ketigenye”. Tambah NR. **(Red)