Camat Tasik Putri Puyu, Beri Perhatian Penuh Terhadap Warga Terdampak Covid-19

MERANTI – Dalam upaya memastikan penerapan kebijakan PSST (Pembatasan Sosial Skala Tertentu) terhadap masyarakat Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti dapat berjalan dengan baik, pemerintah kecamatan setempat, maksimalkan pelayanan penanganan dan penanggulangannya ditengah masyarakat.

Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan atas perintah Lock down terhadap masyarakat desa tersebut setelah warga desa itu dinyatakan positif terjangkiti Virus Corona Disease 2019 (Covid-19), sejak beberapa hari lalu.

Sebagai mana dikatakan Camat, bahwa pihaknya sudah dan akan terus berupaya membantu meringankan beban masyarakatnya yang tengah dilanda beberapa persoalan terkait wabah serta dampak yang ditimbulkan.

“Selain menangani masalah wabah, yaitu dengan sterilisasi lingkungan, imbauan, pengawasan hingga kepenanganan warga, baik itu ODP maupun PDP, kita juga dihadapkan dengan dampak yang ditimbulkan, dan hal yang menjadi perhatian utama kita saat ini adalah masalah perekonomian masyarakat”. Kata Sugiarti, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Rabu (20/5/2020).

Dikatakan Camat lagi, bahwa terkhusus untuk Desa Bandul, sebelum ini telah disalurkan Bansos terhadap 65 Kepala Keluarga (KK), Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa 238 KK dan BLT Kemensos 38 KK.

“Sementara logistik bantuan kabupaten malam ini sudah sampai, dan akan dibongkar dipelabuhan Bandul, kita berharap masyarakat harus bersabar”. ungkapnya

Lebih lanjut Camat menjelaskan, sebanyak 238 BLT untuk masyarakat Desa Bandul besok pagi akan disalurkan, demikian juga dengan Bansos Pemda, hal itu mengingat logistik baru tiba dipelabuhan Bandul.

Wujud keprihatinan camat yang berjiwa sosial dan senantiasa mendahulukan kewajiban dari pada hak ini, juga terlihat dari intruksinya kepada jajaran pemerintah desa, agar memastikan semua penerima manfaat sesuai kelayakan terdata dengan benar.

Hal itu juga diakui Sekdes setempat, meski semua warganya sudah terdata, dia tetap memberi kesempatan pendataan bila ada yang ketinggalan.

“Bahwa masyarakatnya yang dapat PKH, BPNT dan BLT boleh dikatakan semua telah dapat, namun jika ada yang belum dapat bantuan akan didata kembali”. Ungkap Ayang

Harapan senada juga disampaikan oleh masyarakat Desa tersebut, bahwa jangan ada warga yang belum terdata, karena mereka juga butuh  bantuan

“Baru 5 hari berjalan Lock down sangat terasa beratnya, karena kami tidak bisa untuk bekerja, sementara  butuh makan”. Tutur warga itu.

Laporan by: Ibrahim

Editor: Gp2