Warga Langkap, Resahkan Bangunan Desa Yang Diduga Sarat Korupsi

LINGGA – Warga Desa Langkap, Kabupaten Lingga, di resahkan dengan pekerjaan pembangunan yang terkesan amburadul (Asal jadi). Melihat miris kondisi bangunan fisik, warga pun mengungkapkan kekesalannya didepan awak media.

Seperti diungkap salah seorang warga yang enggan menyebutkan namanya, kegiatan tersebut ialah diduga kegiatan DD (Dana Desa). Selain kerja yang terkesan asal dan amburadul, diduga pekerjaan semenisasi dana DD menyalahi spek yang ada (tidak sesuai RAB desa).

Padahal, lanjut gaek paruh baya itu, di UU nomo 6 tahun 2014 tentang Desa, Desa di berikan kesempatan yang besar untuk mengurus tata kelola pemerintahannya sendri, serta pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Desa.

“Kan sudah ada UU-nya, Dana Desa itu untuk kesejahteraan masyarakat Desa. Jadi, perangkat atau kepala desa harus bersungguh-sungguh dan jangan asal-asalan membangun,” ujarnya.

Di paparkan lagi, ia menyampaikan kalau pekerjaan yang ada di Desa Langkap semua belum terlisasikan dengan benar alias banyak yang mangkrak. Untuk pekerjaan dana desa tahap 1, dana DD 2019, juga belum banyak terselesai.

“Banyak yang belum terealisasi, bahkan pekerjaan dilapangan tidak ada papan pelangnya,” papar, miris.

Salah satu contoh, sambungnya, pekerjaan semenisasi yang ia tahu kalau volume panjang 300 meter. Tetapi, dugaan yang baru di kerjakan cuma sekitar panjang 100 Meter.

“Itupun semenisasi baru hitungan beberapai hari, jalan tersebut sudah rusak dan terlihat pecah-pecah dan retak. Coba lihat sendiri, itu jalan yang sudah ada contohnya,” eluh, gaek kelahiran 65 Tahun silam.

Dalam celah pembicaraan gaek paruh baya dengan awak media, datang  salah satu warga Desa Langkap, berinisial Harani, menghampiri. Harani juga menyampaikan, di persimpangan masuk Desa Langkap, juga ada pengerasan jalan.

Namun, berapa volumenya dirinya tidak tahu secara persis, karena di setiap pembangunan di Desa Langkap, diduga tidak pernah transparan. Sementara, lanjutnya, di Desa-desa lain ia selalu lihat disetiap pembangunan itu pasti ada papan palng anggaran pekerjaan.

“Kalau di Desa kami ini tidak pernah ada, apa boleh seperti itu pak?” Tanya Harani kepada awak media.

Harani menambahkan kalau pekerjaan 2018 silam pun juga belum ada yang terselesaikan, salah satu pembangunan Desa Batu Mereng, desa yang di seberang Desa Langkap.**(gp5).