Waduh!!! Warga Kampanye Gunakan Sepanduk Perangi Narkoba

ROKANHILIR Maraknya peredaran narkoba saat ini dirasakan masyarakat, RT 1, Kepenghuluan Bangko Sempurna, Kecamatan Bangko Pusako, masyarakat mencoba mencurahkan kepeduliannya di sehelai kain kapan yang bertuliskan “SELAMAT DATANG DI KAMPUNG NARKOBA”.

Dwi Senja, salah satu warga Dusun Sido Mulyo, Sabtu (22/9/18) saat diwawancarai awak media mengatakan bahwa sepanduk tersebut adalah rasa dan tindakan inisiatif kawan-kawan serta masyarakat yang harus diapresiasi dan didukung, karna mereka mau berbuat, dan mau mengadu kemana, masyarakat tidak pernah menemukan titik terangnya.

Harapan mereka semoga dengan adanya sepanduk ini, pihak-pihak yang bersangkutan mempelajari, atau pun memahami apa keluh kesah warga selama ini, masyarakat inginkan kampung mereka bersih dari narkoba, serta menjaga generasi muda terhindar dari bahaya serta dampak yang ditimbulkan barang haram tersebut,” jelasnya.

Baca Juga : Bau Busuk Limbah PKS Setiap Hari Dirasakan, Masyarakat Mulai Gerah

Lanjut Senja, dirinya juga menyampaikan keprihatinan orang tua yang anaknya masih sekolah ngak bisa di atur serta sering melakukan hal-hal yang aneh, dengan adanya sepanduk ini berarti kegelisahan masyarakat sudah sangat memuncak dan tidak tau lagi harus berbuat apa.

Senja juga berharap dengan adanya spanduk ini, para penegak hukum lebih jeli dan peka lagi apa yang menjadi keluh kesah masyarakat khususnya dikepenguluan Bangko sempurna, Kecamatan Bangko Pusako, dan ini semoga menjadi contoh untuk tempat-tempat yang lain, agar peduli dengan peredaran narkoba dan bahaya narkoba.

Terpisah Ahmad Sugeng Riadi SHI, Ketua BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid) Kabupaten Rohil mengatakan bahwa spanduk tersebut adalah ungkapan relung hati yang paling dalam, guna rangka untuk penindakan kasus-kasus narkoba yang tidak pernah ada titik terangnya, bahkan selalu hilang begitu saja.

“Inilah jeritan hati, persoalan jeritan yang di rasakan oleh masyarakat dan pemuda yang ada disekitar jalan Sutra, jalan Masjid, jalan Damai, jalan Murini di kepenghuluan Bangko Sempurna, dan kepenghuluan Bangko Lestari pada khususnya, dan kecamatan Bangko Pusako, Indonesia pada umumnya,” terangnya.

Menurut Sugeng, dampaknya cukup sistemik sekali, sampai persoalan perekonomian, masa depan generasi bangsa, bagaimana generasi yang sudah tergandrungi oleh pemakai narkoba. Karna narkoba membunuh secara pelan-pelan dan merusak generasi bangsa secara pasti. Presiden juga sudah manyatakan perangi NARKOBA.

“Artinya untuk penindakan persoalan narkoba ini, memang adalah secara hukum kewajiban pihak aparat berwajib. Tapi kita sebagai masyarakat, berada dilapisan kesrud, akar rumput tentunya, yang lebih tahu persoalan-persoalan itu dilapangan adalah masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Sugeng, persoalan ini diperlukan kebersamaan dari masyarakat untuk terus melakukan gerakan-gerakan, bagaimana mengurangi narkoba. Oleh sebab itu, kalau dalam konteks ke Islaman warga tidak bisa dan tidak mempunyai kekuasaan dalam melakukan penindakan, maka dengan lisan dan upaya dakwah sosialisasi kemana-mana, dengan teman-teman Muslim, Nasrani, Budha dan Hindu.

“Kita harapkan dengan sepanduk “SELAMAT DATANG DI KAMPUNG NARKOBA” adalah sebuah ungkapan yang cukup luar biasa, ini bahasa sastra indah sekali dan sangat memiliki makna dalam hati kami, sebagai orang tua yang peduli akan generasi mendatang,” tegasnya.(gp3)