Tutup Operasi Interdiksi Terpadu, BNN Gagalkan 122 Kg Sabu Masuk Indonesia

 

Kepala BNN RI

MEDAN – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) resmi menutup ‘Operasi Laut Interdiksi Terpadu’ di Pelabuhan Ujung Baru, Dermaga 104, Belawan, Kota Medan, Sabtu (25/9). Operasi Laut Interdiksi Terpadu telah menyelamatkan jutaan manusia dari penyalah guna narkoba.

BNN RI juga bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI, serta Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan.

“Menggunakan kata sandi Purnama (Gempur Narkotika Bersama), Operasi Laut Interdiksi Terpadu resmi dibuka Kepala BNN RI, Komjen Pol. Dr. Petrus R. Golose, pada Selasa, 14 September 2021 silam di Dermaga Bintang 99, Batam, Kepulauan Riau,” kata Humas BNN, Kombes Pudjo, dalam pres rilisnya, Sabtu (25/9).

Dilanjutnya, dalam kurun waktu 12 hari, operasi tersebut mampu menggagalkan upaya penyelundupan 122 Kg narkoba jenis Sabu yang akan masuk ke perairan Indonesia. Selain itu, tim gabungan juga berhasil menemukan 2 kali pelanggaran pabean dan 2 kali pelanggaran pelayaran.

“Sebanyak 122 Kg sabu-sabu berhasil diamankan dalam operasi ini dan 4 pelanggaran,” katanya.

Ada pun wilayah yang menjadi sasaran operasi sambung Pudjo, yaitu perairan Selat Malaka, perairan Selat Makassar, Laut Sulawesi, Kepulauan Seribu, serta pelabuhan-pelabuhan yang terhubung dengan wilayah perairan tersebut. Sebanyak 15 Kapal Patroli dikerahkan dengan total personel yang diterjunkan 388 orang.

Tim gabungan tersebut terdiri dari unsur internal dan eksternal BNN. Unsur internal diantaranya BNN pusat, BNNP Aceh, BNNP Sumatera Utara, BNNP Riau, BNNP Kepulauan Riau, BNNP Kalimantan Timur, BNNP Sulawesi Selatan, dan BNNP DKI Jakarta.

Sementara dari unsur eskternal diantaranya Direktorat Polair Koor Polairud Baharkam Polri, Direktorat Penindakan dan Penyidikan Ditjen Bea dan Cukai, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ditjen Perhubungan Laut, serta Direktorat Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

“Adanya operasi ini diharap mampu memberikan efek preventif dan represif bagi peredaran gelap narkoba di Indonesia.” kata Humas BNN RI.

Kehadiran Kapal-Kapal Patroli dengan dukungan personel on board BNN di kapal tersebut, dinilai sangat efektip dan mampu memberi efek gentar bagi sindikat peredaran narkoba yang hendak memasukan narkoba ke Indonesia via perairan Indonesia.**

 

Lap: Biro Humas & Protokol BNN RI
Editor by: Red/Tim