PELALAWAN – Komunitas Pemerhati Lingkungan, PATAR dan aktivis di Kabupaten Pelalawan berkolaborasi bersama TEA (Traction Energie Asia) adakan seminar diskusi dengan menghadirkan dua (2) pakar lingkungan sebagai narasumber pemateri.
Dengan mengangkat tema Dengan SDGs Economi Bangkit, Lingkungan Lestari yang ditaja oleh PATAR berkerjasama dengan BEM ST2P dan KAMMI itu diresmikan langsung oleh Bupati Pelalawan terpilih, H. Zukri.
Dalam sambutannya, Zukri mengatakan, atas nama pemerintah daerah, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut, dan akan memberikan ruang yang luas bagi Aktivis Pemerhati Lingkungan demi kemajuan dan pembangunan daerah kedepannya.
“Saya sangat berbahagia sekali dengan adanya kegiatan ini yang dipelopori oleh pemuda dan aktivis pemerhati lingkungan. Kami kedepan akan membuka ruang bagi NGO, Pemerhati lingkungan, dan aktivis untuk sama-sama membangun daerah kita”. Katanya penuh semangat.
Sementara itu, pakar lingkungan Nasional, Dr. Elviriadi yang konsisten menyuarakan isu-isu lingkungan dan membantu masyarakat adat, didalam pemaparan materinya ia mengatakan pentingnya kolaborasi antar pihak dalam melawan corporasi kapitalis yang berkontribusi merusak lingkungan.
“Melawan corporasi nakal tidak bisa sendirian, kita harus berkolaborasi seperti acara hari ini, iklash dan mau dipimpin”. Tegasnya didepan forum saat memaparkan materinya, Rabu (3/3/2021).
Dia juga tak segan-segan membeberkan startegi dalam menjaga lingkungan, bahkan trik bagaimana mengefektifkan pergerakan agar maksimal.
Sedangkan Usamah Khan pemateri kedua jebolan dari salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta itu menjelaskan bahwa kebijakan dan peran pemerintah menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan.
Usamah sempat menceritakan bagaimana upaya untuk menekan corporasi yang bandel terhadap lingkungan.
“Ada triknya, saya gak bisa sebut nama perusahaannya ya, minta green peace untuk Kampanyekan apa yang menjadi problemnya di Eropa sana, produk mereka (Corporasi_red) tidak akan laku di Eropa”. Paparnya yang disimak serius oleh peserta seminar hari itu.
Usamah juga sempat menyentil dinas lingkungan hidup yang sebelumnya dipertanyakan oleh salah seorang peserta diskusi. Dia bercerita hal yang serupa pernah terjadi di provinsi luar Riau terkait statmen nyeleneh oknum dari DLH.
“Sebelumnya pejabat tersebut mengatakan air sungai tersebut tidak berbahaya, lalu masyarakat membakar ikan yang diambil dari sungai tersebut dan mengajak pejabat itu memakannya, pejabat itu tidak berani”. Cerita Usamah Khan. ST. MT. **(Faisal).