PHILIPINA – Kota Seludong : 1500–1571 ;
Bahasa Melayu kuno, Tagalog. Agama Islam, didirikan oleh Kerajaan Brunei dibawah Sultan Bolkiah 1500. Ditaklukkan Spanyol 1571. Manila (dulunya provinsi) sekarang bagian dari Philippines
Kerajaan Manila (juga disebut Kota Seludong) – gabungan kerajaan-kerajaan Islam yang pernah memerintah kawasan Manila, Philipina. Pada pertengahan abad ke 16, terdapat tiga raja yang memerintah kawasan ini. Mereka adalah Raja Sulayman, Raja Matanda dan Raja Lakandula.
Manila saat itu adalah negeri Islam paling utara di Nusantara dan menjalinkan hubungan dekat dengan Kesultanan Brunei, Kesultanan Sulu dan Kesultanan Ternate. Islam datang di Manila pada tahun 1565 dibawa pedagang-pedagang Melayu dari Indonesia.
[1]Raja Sulayman atau Rajah Sulayman adalah raja muslim yang memerintah kawasan Tondo dan Manila. Sementara Tagalog dipimpin oleh Raja Lakandula dan Raja Matanda. Suku Tagalog ketika itu bertumpu di kawasan selatan Sungai Pasig di Manila.
Raja Sulayman pada awalnya menyambut baik kedatangan Sepanyol yang dipimpin oleh Martín de Goiti dan Juan de Salced – menjalin persahabatan dengan mereka dan menawarkan rempah dan dayang-dayang sebagai hadiah. Tetapi Spanyol mulai mengambil kesempatan dan mencoba merebut Manila karena kekayaan hasil buminya. Raja Sulayman kemudian melancarkan serangan terhadap pendudukan Spanyol di Manila.
Raja Lankandula : Raja Lankandula atau Rajah Lakandula adalah pemerintah tempatan Tondok di Manila ketika Sepanyol mulai menapakkan kaki di sana. Dia memimpin ummat Islam di utara Sungai Pasig.
Kejatuhan Manila : 24 Mei 1570, Raja Sulayman, Raja Lakandula dan Raja Matanda memimpin sebuah ke pasukan Sepanyol dalam Perang Bangkusay. Karena keunggulan teknologi senjata Spanyol dan juga bantuan suku-suku Filipina yang telah dikristenkan menyebabkan ketiga raja ini kalah dalam peperangan dan ditangkap oleh tentara Spanyol. Tentera Sepanyol kemudiannya membakar kota Manila.
Tentara Islam yang berhasil melarikan diri kemudian menyusun pasukan dan melancarkan pemberontakan ke penjajahan Spanyol. Pada 24 Juni 1561, seorang Jenderal Spanyol Miguel López de Legazpi, tiba dengan bantuan militer menyebabkan pemberontak ini terpaksa menyerah kalah. Mereka kemudian dikristenisasi dan dijadikan rezim boneka kerajaan Spanyol.
Kesultanan Maguindanao : Kesultanan Magyindanao adalah sebuah pemerintahan Melayu Islam yang memerintah sebagian Mindanao di Filipina selatan. Pengaruh kesultanan ini berkembang dari semenanjung Zamboanga sampai ke Teluk Sarangani. Pada masa ke emasannya, kesultanan ini memerintah seluruh Mindanao dan juga pulau-pulau yang berdekatan.
Sejarah : Syarif Muhammad Kabungsuwan dari Johor memperkenalkan agama Islam di tanah ini pada abad ke-12. Ia kemudian menikah dengan puteri setempat dan mendirikan Kesultanan Maguindanao pada sekitar tahun 1203 hingga 1205. Kesultanan ini pada mulanya beribukota di kawasan Cotabato. Kesultanan ini jatuh ke tangan Spanyol dan akhirnya menjadi sebagian dari Filipina.
Raja-raja Kesultanan Maguindanao, sbb :
Syarif Muhammad Kabungsuwan,1515-1535
Syarif Maka-alang Saripada, 1535-1550
Datu Bangkaya, 1550-1565
Datu Dimasangcay Adel, 1565-1585
Datu Gugu Sarikula, 1585-1597
Kapitan Laut Buisan, 1597-1619
Sultan Muhammad Kudarat,1619-1671
Sultan Dundang Tidulay, 1671-1675
Sultan Barahaman
Sultan Kaharuddin Kuda
Sultan Bayanul Anwar
Sultan Amiruddin Sadiq Manamir
Sultan Muhammad Tahiruddin
Sultan Muhammad Amiruddin Hamzah
Sultan Fakhruddin
Sultan Kibad Sahriyal
Sultan Kawasa Anwaruddin
Sultan Qudratullah Untong
Sultan Muhammad Makakwa
Sultan Wata
KAMBOJA (VIETNAM) :
Dulu namanya kerajaan Melayu Islam Campa (Panduranga, Kauthara, Vijaya, Inderapura, Simhapura). Sekarang menjadi negara MAYORITAS Buddha. Tidak semua Orang Indonesia tahu bahwa Kamboja itu dahulu adalah kerajaan Melayu Islam.
THAILAND :
Sebagiannya adalah wilayah Melayu Siam Islam dan tempat lahir ulama Islam tersohor Nusantara. Sekarang dan masa kini sudah menjadi negara MAYORITAS Budha sistem negara pun berasas agama Budha. Orang Melayu sudah tak faham bahasa Melayu dan tak kenal lagi tulisan jawi. Banyak yang percaya bahwa Kedah dan Kelantan berasal dari tanah Thailand yang diambil oleh Malaysia.
SINGAPORE :
Dulu nama asalnya Temasek dibawah kerajaan Johor Lama, tempat berdagang berbagai rumpun Melayu Arab dan Cina. Tempat berlabuh sultan-sultan Melayu Riau Lingga. Sekarang sudah menjadi negara SEKULER/Liberal seperti USA. Yang tersisa kini hanya mata uang Singapura yang masih bergambar Gubernur Melayu. Segelintir anak-anak generasi millenium sekarang tidak tahu bahwa Singapura ini adalah milik negeri Melayu Islam dahulunya.
ARAKAN (MYANMAR) :
Islam berkembang di Arakan sejak abad pertama Hijriah, zaman sahabat Nabi SAW 1400 tahun yang lalu. Islam masuk dibawa oleh para pedagang Arab pimpinan Waqqash bin Malik dan sejumlah tokoh Tabiin. Gelombang kedua, Islam dibawa oleh para pedagang Arab Muslim pada abad kedua Hijrah, tahun 172 H/788 M di masa Khalifah Harun al-Rasyid. Mereka singgah di Pelabuhan Akyab Ibukota Arakan.
Umat Islam terus berkembang di Arakan hingga berdirilah Kerajaan Islam oleh Sultan Sulaiman Syah dan berlanjut hingga 3,5 abad lamanya (1430- 1784 M), dipimpin oleh 48 raja Islam, dan berakhir dengan Raja Sulaiman Syah. Kemudian kerajaan Islam dihancurkan oleh serbuan besar-besaran penganut Agama Buddha pada tahun 1784 Masehi. Sejak itu sampai hari ini umat Islam ditindas, dihina, dibunuh tanpa perikemanusiaan dan diperlakukan seperti hewan.
Kini tinggal tiga Negara Melayu Islam Nusan tara : Brunai Darussalam, Indonesia, dan Malaysia. Dan Indonesia sudah digerus sejak 18 Agustus 1945 dengan berbagai faham dan pemikiran yang menafikan peranan ummat Islam dalam perjuangan bangsa ini. ◎◎◎◎
Sumber :
1. Agoncillo, Teodoro C. (1990) [1960]. History of the Filipino People (8th edition ed). Quezon City: Garotech Publishing. pp. p. 22. ISBN 971-8711-06-6.
2. Isaac Donoso (2013). Historia cultural de la lengua española en Filipinas: ayer y hoy. Verbum Editorial. p. 200. ISBN 84-7962-813-8, 9788479628130.
3. Syed, Muzaffar Husain; Akhtar, Syed Saud; Usmani, B.D. (2011). Concise History of Islam (tidak diringkas ed). Vij Books India Pvt Ltd. p. 329. ISBN 938257347X, 9789382573470.