Cara Wakil Bupati menjemput keluhan masyarakat Kecamatan Bangko Pusako : Kerja langsung, dialog dan diskusi, mulai dari Stadiun Olah Raga, kondisi jalan Boltrem dan melihat Danau Kobra
Bagan Siapi-api – GoPesisir.com – Pagi itu, Kamis, 13 Oktober 2016, Tiga mobil beriringan melaju dengan kecepatan sedang. Mobil pertama membawa rombongan Bapak Drs. H. Jamiluddin (Wakil Bupati Rokan Hilir) dan mobil kedua membawa rombongan Humas Sekdakab Rokan Hilir serta mobil ketiga membawa staf khusus Wakil Bupati sebagai pendamping dan bertugas mendampingi kunjungan kerja Bapak Wakil Bupati.
Kunjungan mendadak, Ya. Tetapi ini dilakukan untuk menjemput keluhan masyarakat Kecamatan Bangko Pusako – Kepenghuluan Bangko Kanan dan Kepenghuluan Bangko Lestari dalam rangka melihat langsung hal-hal yang dianggap penting dan dikeluhkan oleh masyarakat tempatan.
Ketika berhenti di Kepenghuluan Bangko Kanan, Wakil Bupati menyempatkan diri melihat kondisi Stadiun Sepak Bola Kecamatan Bangko Pusako. Dalam dialog dengan beberapa tokoh masyarakat sekitar, Ongah Jamil (penggilan akrabnya) sangat prihatin melihat kondisi lapangan yang ditumbuhi rumput ilalang dan semak belukar. Secara spontan beliau menyerahkan sejumlah uang kepada Ketua Koni Bangko Pusako dan berujar, “Ini gunakan untuk membersihkan lapangan. Tolong bersihkan sebersih bersihnya. Sewa peralatan mesin dan ajak pemuda-pemuda kita bergotong royong”, ujarnya.
Lebih lanjut Ongah Jamil mengungkapkan, jika Stadiun ini bersih, banyak hal positif yang bisa dibuat disana, khususnya untuk generasi muda Bangko Pusako, diantaranya Olah Raga Pagi, Sepak Bola dan berbagai cabang olah raga lainnya dalam rangka menyehatkan generasi kita, sehat jasmani dan sehat rohani.
Usai berdialog, Pak Wakil memasuki mobil dan kunjungan dilanjutkan ke Balam KM 20. Saat meninjau kondisi jalan penghubung Balam KM 20 menuju Teluk Bano keprihatinan Wakil Bupati sangat tinggi. Ia mengungkapkan, secara pribadi saya sangat berharap satu titik jalan di Dusun Boltrim Jaya segera dperbaiki dan mendapat perhatian bersama – pemerintah Kabupaten Rokan Hilir. Dan itu beliau ungkapkan dihadapan Ibu Lurah, beberapa staff Kelurahan Bangko Lestari dan masyarakat yang hadir. Mengapa ? “Ini jalur membuka aset, paparnya. Jika jalan ini nantinya cantik dan mulus, masyarakat bisa dengan cepat, ke Teluk Bano-Kubu atau ke KM 20 Balam.”
Lebih lanjut Pak Wakil mengatakan, jika masyarakat menempuh jalan melalui KM 31 Balam melewati PT Invomas menuju Teluk Bano, Kubu, Boltrem, Bangko Lestari, Balam, ini akan memakan waktu 1 atau 2 jam lebih. Disamping itu, jalur perkebunan PT Invomas, jika musim penghujan, jalan tersebut cukup rawan jika berselisih dengan mobil pengangkut sawit.
Jalan Boltrem ini sangat diharapkan masyarakat dan akan menjadi jalur nadi bagi masyarakat mmenuju kota. Jika masyarat menempuh jalur ini, waktu yang dibutuhkan kurang dari 20 atau 30 menit, .paparnya. Banyak hal yang bisa dihemat – hemat waktu tenaga dan biaya, disamping tentunya keamanan.
Setelah memantau cukup lama dan berdiskusi dengan Ibu Lurah, Wakil Bupati diajak oleh romobongan meninjau Danau yang sangat istimewa di Kabupaten Rokan Hilir, yakni Danau Kobra. Melihat keindahan Danau Kobra, Wakil Bupati ingin memanfaatkannya menjadi objek wisata bagi masyarakat Rokan Hilir, khususnya dan Riau umumnya.
Secara spontan, Ongah Jamil menuturkan, “Fantastis. Sangat Indah. Seandainya Danau ini dijadikan objek wisata, pasti ramai”. Pernyataan Ongah tidak berlebihan. Dalam pengamatan GoPesisir.com, yang ikut menyertai kunjungan Wakil Bupati, Danau Kobra memang indah dan hampir belum terjamah oleh manusia. Menurut penuturan masyarakat tempatan yang tinggal disisi Danau, Danau ini tidak pernah kering, airnya sangat jernih dan mempunyai beberapa keunikan.
Penjaga Danau, seorang tetua yang mendirikan rumah disisi Danau, menjelaskan sejak menetap disini, sekitar 30 tahun lalu, ada beberapa kejadian yang sampai kini tetap menjadi pertanyaan bagi saya, ungkapnya. Pertama ketika Tsunami Aceh terjadi sebelah sisi Danau airnya naik ke atas dan saat tertentu air naik dan bergelombang. Kedua, dulu pernah tim dari Pemerintah Pusat dan Tim dari ITB turun untuk mengukur ke dalaman Danau.
Pada sisi pinggir didapatkan sekitar 25-30 meter, tetapi ketika alat pengukur dibawa ke tengah, kedalaman Danau tidak bisa diukur berapapun panjangnya alat yang diturunkan, Tim tidak pernah merasakan bahwa alat tersebut telah menyentuh dasar Danau. Tim akhirnya pulang dan sampai kini tidak ada kontak, sekurang-kurangnya hasil kajiannya.***(ADV/Humas Pemkab Rohil)
Tim GoPesisir.com