Ricuh, LAM Riau Dan Warga Tolak Peresmian Rumah Adat Tawar Mula Jadi

GoPesisir.com (DURI) – Diduga penyalah gunaan izin bangunan dan izin-izin lainnya, ribuan masyarakat yang tergabung di LAM Riau beramai-ramai mendatangi dan menolak pembangunan yayasan Raja Tawar Mula Jadi, di Duri, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Sabtu (3/3/18).

Pantauan awak media gopesisir.com dilapangan, Ratusan personil Polres Bengkalis, Dumai dan Rokan Hilir (Rohil), Koramil Mandau dan Satpol PP berjaga-jaga diareal kawasan tersebut. Dan aksi masa semakin siang semakin ramai dan tidak terbendung lagi.

Kapolres Bangkalis AKBP Abas Basuni, terlihat penuh sigap untuk merdam amarah masa yang semakin banyak dari masa yang tergabung LAM Riau. Dengan penuh keyakinan dan negosiasi antar kedua belah pihak, akhirnya perseteruan itu dapat diredam dan masa yang sudah mendapatkan kejelasan dari Kapolres langsung berangsur-angsur membubarkan diri.

“Atas negosiasi kesepakatan kedua belah pihak, saya berjanji. Tidak akan ada aktivitas lagi pada acara itu. Jika tetap dilanggar, akan kita tindak tegas, saya taruhannya. Jadi saya minta massa bubar dengan tertib,” ujar Kapolres Bengkalis, yang meredam amarah masa yang memuncak.

Ketegangan hingga nyaris ricuh antara massa LAM Riau dan salah satu suku itu dapat diredam oleh ratusan aparat gabungan.

“Kami hanya minta hak kami. Jangan ada rumah adat selain melayu di bumi melayu ini,” ujar Ketua LAMR Mandau, Datuk Dzulfikar Indra saat berorasi di titik gedung LAMR Mandau, di Simpang Pokok Jengkol hingga ke tempat acara pelaksanaan rumah adat Batak di Duri tersebut berlangsung.(gp9)