PEKANBARU – Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, MH., meminta rekan Pers di Kota Dumai untuk melakukan investigasi atas peristiwa penganiayaan 4 oknum preman terhadap HD Wartawan di Kota Minyak itu.
“Selain mendorong Aparat Penegak Hukum Mengusut tuntas perilaku barbar ini, rekan Wartawan sebaiknya lebih pro-aktif melakukan investigasi di lapangan. Investigasi Reporting merupakan hak Wartawan,” katanya
Wahyudi Penulis Buku: “Strategi Wartawan Mereportase Peristiwa, Menghindari Kekerasan” itu, mengemukakan hal itu kepada Pers Senin (27/9) di Pekanbaru.
“Kita berharap tindakan keji yang diberlakukan kepada rekan wartawan tidak terulang lagi,” tegasnya.
Wahyudi menyebut, para terduga Pelaku penganiayaan mungkin bekerja atas perintah pemilik bisnis BBM illegal yang menjadi objek pemotretan korban.
“HD yang menjalankan kewenangannya sebagai Wartawan di bawah Payung Hukum UU Pers, justru dengan entengnya mereka aniaya dan intimidasi,” kata Wahyudi yang juga Hakim Ethik Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Pekanbaru itu.
“Kita berharap pihak Polres Dumai bisa bekerja maksimal untuk segera menangkap pelaku. Tetapi segenap pihak Pers Lintas Organisasi di Dumai saatnya melakukan investigasi total terhadap aktivitas bisnis yang memfasilitasi tindakan brutal itu,” kata Wahyudi.
Di sisi lain, kasus penganiayaan ini, demikian Wahyudi mestinya memberi pelajaran bagi rekan Wartawan bahwa tugas Jurnalis tidak sederhana.
“Kita prihatin dengan rekan kita HD. Sekaligus mengutuk tindakan biadab terhadap rekan kita HD Penyandang Profesi Mulya sebagai Pemburu Imformasi,” kata Wartawan Senior itu.
Wahyudi menyebut, untuk tugas peliputan di area berbahaya seorang Wartawan tidak saja harus menaati Kode Etik Jurnalistik.
“Juga membutuhkan strategi untuk menghindari tindakan kekerasan,” katanya.**
Laporan by: Red/Tim