Mekar: Syahwad Politik Atau Kesejahteraan Masyarakat..?

BANGKO – Wacana Pemekaran Kabupaten Rokan Tengah (Roteng) kini ramai diperbincangkan oleh kalangan masyarakat Rohil dan sangat meresahkan. Pasalnya tujuan dari pemekaran tersebut dinilai lahir dari kepentingan syahwat Politik (Banyak kajian pakar yang membahas tentang masalah ini).

Demikian ditegaskan Pengamat Sosial Kemasyarakatan Rohil, Asmara Hadi Usman, kepada GOPesisir.com, Selas (19/4/16) di Bagansiapiapi. Ketika menanggapi maraknya pemberitaan tentang Pemekaran Kabupaten baru (Rokan Tengah dan lain-lain,red) yang sedang direncanakan oleh sejumlah tokoh Masyarakat ditambah sejumlah anggota DPRD Rohil dan Provinsi.

Jika kita ingin membenahi Kabupaten Rokan Hilir, bukan seperti ini..?. tegasnya kembali, marilah sama-sama kita pikirkan bagaimana caranya Rohil bisa sejajar maju dengan Kabupaten Siak dan Bengkalis yang notabene sudah mendapat nilai B dari Pemerintah Pusat.

“Nah, sekarang ini posisi Kabupaten Rohil masih nilai C. Kok, sudah sibuk mau mekaran dan mekar..? Gampang rupanya..?. Hebat betul tokoh-tokoh kita ini,” ujar Wak Asmara, sapaan akrabnya sambil menghela napas.

Menurut Mantan Wartawan beberapa media ternama di Ibukota Jakarta ini, jika bicara tentang pemekaran terlebih dahulu haruslah melalui tahapan kajian-Kajian salah satunya yakni; UU, PP dan berbagai kajian-kajian lainnya.

Disamping itu tambahnya, untuk Kabupaten Rohil yang mekar dari Kabupaten Bengkalis saja, SDM kita masih sangat minim. Ini yang seharusnya kita perlu kaji dan dibicarakan oleh tokoh-tokoh yang terlibat didalam Pemekaran.

“Banyak yang harus kita benahi, salah satunya bagaimana kita meningkatkan PAD, membenahi insfrastruktur dan masih banyak lain-lainnya yang harus dibenahi,” paparnya.

Ditegaskan Wak Asmara kembali, jika memang perjuangan kita demi rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat, mari kita bicara terbuka untuk rakyat di Rokan Hilir. Apa grand desain (Rancang bangun) kita kedepan untuk kemajuan Rokan Hilir.

“Mari kita satukan energi kita untuk semua kekurangan, kelemahan dan memperbaikinya bersama demi kesejahteraan bersama. Berhentilah bicara mekar..mekar..mekar..kar..kar..!!,” tuturnya.

Posting by: Mad/Gop

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *