ROKANHILIR – Setelah menyampaikan aspirasi mereka untuk tidak dirumahkan, akhirnya kini membuahkan hasil yang telah disepakati antara perwakilan guru, Ketua PGRI Rohil, DPRD Rohil dan Bupati.
Sebelumnya, mereka mengadakan hearing bersama DPRD Rohil, komisi D, yang membidangi pendidikan dan kebudayaan, serta Bupati Rohil, akhirnya menyepakati bahwa mereka (guru honorer,red) masih tetap dipertahankan.
Dikonfirmasi, Selasa (25/9/18), Ketua PGRI Rohil Zulfikar,SE,MM melalui selulernya mengatakan, tepat senin 24 september 2018 kemarin pada hering bersama unsur legislatif dan yudhikatif bahwa perjuangan kami (guru honorer,red) sudah menemui titik temu yang mengembirakan.
Baca Juga : Hadiri Pelantikan PGRI, Bupati Suyatno Minta PGRI Lebih Aktif Lagi
“Alhamdulillah, berkat perjuangan kawan-kawan guru, akhirnya Bupati Rohil serta Komisi D, DPRD Rohil, menyetujui dan mendukung sepenuhnya untuk mempertahankan guru-guru honorer untuk terus mendidik para siswa,” ungkapnya.
Lanjut Zulfikar, dirinya juga menjelaskan bahwa ada poin-poin yang disepakati antara Perwakilan guru dan Ketua PGRI dengan Komisi D, untuk dibawa ke Bupati Rohil yaitu :
1.Tidak ada perumahan guru Honor sekolah Negeri, adapun Guru Honorer sekolah swasta akan dipulangkan ke Yayasan.
2.Guru Honorer Sekolah Negeri akan tetap mengajar sesuai dengan SK Bupati dan berhak menerima hak keuangan dari APBD Rokan Hilir.
3.Hak dan keuangan guru sekolah swasta haknya dikembalikan kepada yayasan, Pemerintah akan membantu membuat keuangan bersama Pemda, DPRD, PGRI untuk membolehkan sekolah meminta sumbangan kewali murid melalui komite dan pemerintah berusaha mengusulkan ada dana bantuan hibah yang diberikan melalui yayasan.
“Untuk MDA, akan ada usulan ke Pemda akan dibantu melalui hibah sosial,” ungkap Zulfikar, yang sekarang sedang melanjutkan pendidikan Dokter S3, disebuah universitas dikota Medan.
Terpisah Kadis Pendidikan Rohil, M. Rusli Syarief, S.SOs Melalui WA pribadinya mengatakan bahwa, kami juga bermohon kepada Pemda Rohil agar tidak akan merumahkan guru-guru honorer, karena tenaga mereka masih sangat diperlukan dan kalau mereka diberhentikan otomatis banyak sekolah yang tutup akibat kurangnya tenaga didik.
Terkait guru sekolah swasta, Kadisdik juga mengatakan bahwa akan dikembalikan keyayasan masing-masing, serta guru-guru yayasan kita kembalikan ke Kanwildepag masing-masing,” tegasnya.(gp3)