Disisi lain, pihak rekanan ketiga saat dikonfirmasi mengatakan, kita sudah selsai dipanggil penyidik Kejati Riau beberapa pekan lalu, dirinya juga melihat kondisi bendahara bantu DAK 2023 yang sangat lesu dan kurang tidur.
“Saya sudah diperiksa, banyak pihak rekanan ketiga dipanggil penyidik Kejati saat itu. Dan saya melihat bendahara bantu, sangat lesu dan kusut saat itu,” ujar salah satu rekanan, yang namanya enggan disebutkan.
Ditempat terpisah, mantan kontraktor Amir, yang aktif masa kepemimpinan Bupati Rohil, H. Anas Maamun turut menyampaikan keprihatinan yang menimpah Disdik Rohil, bahkan ia juga mengungkapkan pristiwa itu hampir sama dengan mantan Kadisdik Rohil sebelumnya Misnawati, sebagai Kadis, Misnawati merupakan Kadisdik pertama yang masuk pordeo.
“Kejadian ini hampir persis dengan perkara yang menjerat Misnawati, siasat sebagai PA dan KPA telah memperdaya dirinya karena kesibukan sebagai Kadis maka rentan lalai dan lupa. Ambisius itulah yang membawa Misnawati kepordeo,” kata Amir, ditemui awak media ini di Bagan Siapi-api.
Diuraikan kembali, saat itu rekanan dan jajaran disdik kebawah intens diperiksa penyidik Kejari Rohil dan banyak rekanan dan staf disdik yang defresi akibat dari permasalahan tersebut. Itu akibat dari ulah dan kelalaian serta acuh tidak acuh dalam mengemban amanah jabatan sebagai pengguna anggaran.
“Jadi Kadis aja udah sangat super sibuk kita, apa lagi mau mengendalikan kegiatan didinas yang sebanyak itu. Udah tersangkut hukum barulah sadar dan bisa jadi ikut menyalahkan pimpinan (Bupati,red). Yang jelas, ini sudah enggak beres,” tegas Amir.
Selain itu, Amir berharap kepada penyidik Kejati Riau dan Kejari Rohil untuk transparan memeriksa serta menjerat pelaku kejahatan dunia pendidikan. Sebab, semasa kepemimpinan Kadisdik Rohil, Asril Arif, bangunan-bangunan gedung sekolah banyak yang unik serta terkesan sedikit mengecil.***
Laporan by: Tim/Investigatif
Editor by: Rmd~








