LINGGA, Daik – Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar dialog publik yang menitikberatkan pada strategi penciptaan lapangan kerja serta langkah-langkah penurunan angka kemiskinan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa, 9 September 2025, dengan melibatkan OKP, Tokoh agama, Tokoh masyarakat, mahasiswa dan unsur pemerintah daerah.
Dalam forum tersebut, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) NIBA Kabupaten lingga, Christophorus Mercurius, menyampaikan keresahan warga terkait sulitnya memperoleh penghasilan tetap di tengah meningkatnya biaya hidup. Ia menekankan pentingnya langkah konkret dari pemerintah, khususnya terkait rencana investasi yang tengah direncanakan di Kabupaten Lingga.
“Banyak warga kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap. Minimnya lapangan kerja sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Kami berharap pemerintah bisa menjelaskan secara langsung apa langkah nyata dalam penyediaan pekerjaan, apalagi dengan adanya kabar masuknya investasi ke Lingga,” ujar Chris, sapaan akrabnya, di hadapan Bupati Lingga, Muhammad Nizar.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Nizar menjelaskan bahwa pihaknya berhati-hati dalam menyampaikan informasi mengenai investasi, agar tidak memunculkan ekspektasi berlebihan di masyarakat. Namun ia menegaskan sejumlah investasi sudah mulai berjalan, terutama di sektor perkebunan.
“Saat ini ada beberapa investasi yang telah berjalan. Misalnya perkebunan kelapa sawit di Lingga Timur dan Lingga Utara oleh PT CSA yang sudah menyerap tenaga kerja. Selain itu, perkebunan sengon di Desa Linau juga segera beroperasi. Insyaallah pertengahan bulan ini mesin produksi akan tiba dan perusahaan bisa memulai kegiatan,” ungkap Nizar.
Bupati Nizar juga menyoroti capaian Pemkab Lingga dalam menekan angka kemiskinan. Ia menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan berhasil diturunkan dari 11,26 persen menjadi 9,9 persen. Menurutnya, hal ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam menangani kemiskinan ekstrem melalui program pembangunan berkesinambungan.
Dialog publik tersebut menjadi wadah penting untuk mempererat komunikasi antara pemerintah dan OKP. Tokoh agama, tokoh masyarakat dan mahasiswa.
Pemkab Lingga menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang partisipasi, agar warga dapat menyampaikan aspirasi dan masukan demi memperkuat pembangunan, terutama di bidang penyediaan lapangan kerja yang sangat dibutuhkan masyarakat.***








