Derita Kurang Gizi, Balita 2 Thn Ini Kembali Dirawat Di RSUD Dr Pratomo

BANGKO – Roni balita usia 2 Tahun anak pasangan dari Rina dan Sukardi, Warga jalan SMAN 2 Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, harus di rawat kembali secara intensif di RSUD Dr. Pratomo Bagansiapiapi. Dia dirawat karena menderita kekurangan gizi yang mengakibatkan hilangnya kekebalan tubuh, sehingga mudah diserang berbagai penyakit.

Saat ini Roni di rawat di ruang perawatan Plamboyan kelas III. Ia dirawat sudah sejak tiga hari lalu. Selama dirawat, Roni hanya ditemani sang Ibu tercinta. Sedangkan sang Ayah kini melaut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Sudah tiga hari anak saya di rawat Bang. Awalnya anak saya muntah-muntah dan badannya panas, lalu kami langsung bawa saja ke Rumah Sakit. Kato Dokter spesialis anak, anak kami ini mengindap penyakit kekurangan gizi dan paru-paru,” ujar Rina, dengan raut wajah sedih yang melihat buah hatinya terkulai lemas.

Sementara ditempat terpisah, Direktur RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi, dr.Tribuana TD yang ditemui di ruang kerjanya menjelaskan, Roni bukan menderita penyakit gizi buruk, melainkan menderita kekurangan gizi atau dengan bahasa kedokteranya Mal Nutrisi.

Kondisi Roni bocah 2 Thn saat dirawat di Rsud Dr Pratomo yang terbaring lemas dan tak berdaya
Kondisi Roni bocah 2 Thn saat dirawat di Rsud Dr Pratomo yang terbaring lemas dan tak berdaya

“Sebelumnya anak ini pernah di rawat di sini tepatnya sekitar 6 bulan lalu dengan kasus yang sama yakni kekurangan gizi, dengan hasil pemeriksaan ronsen, anak ini juga mengidap penyakit Tibi (Tubercle Bacili). Saat itu kedua orang tuanya di anjurkan untuk memberikan anaknya obat selama 6 bulan penuh. Ternyata hanya 3 bulan saja obat di berikan ke anaknya dengan alasan putus obat,” terang Tri. Saat ini, lanjut Tri, ada tiga keluhan penyakit yang dialami bocah tersebut diantaranya batuk, demam yang di sertai mencret.

“Selaku pihak rumah sakit sebagai tugas dan fungsi, kami memberikan perawatan terhadap anak ini sesuai dengan penyakit yang ia derita, diantanya pemberian F75 sebanyak 100 cc per tiga jam. Dimana obat ini manfaatnya untuk menambah berat badan si anak, mengingat berat badanya menurun drastis akibat beberapa penyakit yang ia derita,” jelasnya.

Diterangkan Tri kembali, saat ini pihaknya akan melakukan perawatan kepada Roni sampai sehat. Akan tetapi, itu semua berpulang kembali kepada kedua orang tua pasien. Dan kita menganjuran agar kedua orang tuanya juga harus di periksa. Karena, si bocah ini selain menderita beberapa penyakit yang di jelaskan tadi, ia juga menderita penyakut Tbc.

“Ada kemungkinan orang tuanya juga punya riwayat Tbc, karena Tbc ini adalah penyakit menular. Dan bisa saja dari orang tua di tularkan ke anaknya,” Papar Tri. Sedangkan selama perawatan, kata Tri, Roni akan diberikan makanan bergizi tinggi, seperti tingi kalori dan tinggi protein.

Terkait dengan pasien tersebut tidak memiliki BPJS, Tri berjanji, akan berupaya membantu jika mereka benar-benar tak mampu. Namun dengan catatan ada surat keterangan tak mampu dari pihak Kelurahan yang di ketahui Camat setempat.

“Kita tak bisa sembarangan membantu orang mengunakan dana rumah sakit. Nanti kita di periksa dan di tanyakan kemana uang rumah sakit, nantinya kita juga yang repot. Tapi kalau jelas prosedurnya untuk membantu pasien susah dengan di lengkapi surat keterangan tidak mampu kita bisa mempertangungjawabkanya,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *