DURI – Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan generasi yang berkualitas. Bahkan tak heran jika banyak pelajar di Indonesia ini yang mengejar pendidikan ke luar negeri yang mana daya tarik universitas luar negeri sangat variatif dan cepat merespon lanjunya globalisasi. Seperti yang dilakukan Carissa Adiningrum, pelajar SMAS Cendana Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, kelas XII ini.
Keinginannya melanjutkan pendidikan ke luar negeri tidak hanya angan-angan belaka. Pelajar SMAS Cendana Duri kelahiran 25 September 1999 silam ini menggali banyak informasi untuk mendapatkan beasiswa belajar di luar negeri seperti beasiswa UNESCO PBB. Usahanya tersebut sudah dimulainya sejak November 2015 dengan mengikuti tes yang dilaksanakan oleh Sun Education di Pekanbaru, Riau.
Dari hasil tes IELTS nya, Carissa bisa membanggakan kedua orangtua nya, Endah Rumbiyanti dan Muhammad Attok. Dimana pada tes tersebut Carissa memperoleh nilai IELTS 7,5 yang merupakan nilai tertinggi dari peserta tes lainnya.
Salah satu bagian penting perencanaan kuliah di luar negeri adalah memberikan bukti profisiensi bahasa Inggris kepada universitas di luar negeri. Salah satu bukti adalah tes IELTS yang telah selesai diikuti Carissa. Pada intinya IELTS merupakan satu-satunya tes bahasa Inggris yang diakui untuk kepentingan Imigrasi oleh seluruh negara yang memerlukan.
“Hal ini memerlukan proses panjang yang harus direncanakan secara matang. Saya sudah buktikan kepada kedua orangtua dan pihak sekolah, kalau saya siap untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi diluar negeri. Alhamdulillah, saya mendapatkan beasiswa UNESCO PBB dan nantinya akan kuliah di Louisiana State University jurusan Tekhnik Pangan,” kata Carissa saat ditemui GoRiau.com disekolahnya, Jumat (18/3/2016).
“Terimakasih kepada ibu dan ayah yang selama ini sudah membiasakan komunikasi sehari-hari dengan kami anak-anaknya dalam bahasa Inggris. Terimakasih juga kepada sekolah yang sudah memberikan rekomendasi kepada saya untuk bisa mengikuti tes mendapatkan beasiswa UNESCO ini,” ujarnya lagi.
Ditempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah, Bidang Kesiswaan SMAS Cendana Duri, Albohari sangat bangga dengan prestasi Carissa Ardiningrum yang mendapat beasiswa UNESCO PBB.
Dijelaskan Albo, untuk mendapatkan beasiswa UNESCO PBB ini tidak mudah. Banyak syarat yang harus dilalui, pertama syarat nilai raport rata-arat 8,0 dari semester 1 sampai 5 dan nilai itu tidak boleh naik turun grafiknya. Selanjutnya, masih kata Albohari, mereka yang mendapatkan beasiswa ini harus kuliah di Amerika Serikat (AS) karena UNESCO PBB merekomendasikan 20 perguruan tinggi.
” Harus aktif di organisasi apapun dan kebetulan Carissa aktif di Marchin Band Cendana dan sudah memeliki beberapa penghargaan serta sertifikat. Syarat lainnya, Carissa harus membuat karangan esay minimal 300 kata dalam bahasa Inggris. Kemudian, setelah kuliah setahin akan mendapatkan ijazah dari UNESCO dan bisa bekerja di setiap cabang UNESCO yang ada,” pungkas Albohari.
Carissa Ardingrum, lanjut Albohari, merupakan salah satu dari 5 pelajar Indonesia yang mendapatkan beasiswa UNESCO PBB ini. ” Satu perserta lagi masih dari Riau, 2 dari Jakarta dan 1 dari Surabaya. Carissa akan mulai belajar di Lousiana State University pada bulan Agustus 2016 nanti dan selama setahun pertama akan tinggal di asrama sesuai dengan ketentuan yang ada. Target kita tahun depan, siswa-siswa pilihan dari SMAS Cendana Duri akan mengikuti tes beasiswa UNESCO PBB ini,” tutup Albohari yang juga sempat memuji ibu Carissa yang alumni UI dikenal dengan lulusan tercepat dan belum terkalahkan oleh Mahasiswa-mahasiswi lainnya. ***
goriau.com