Bang Emi: KONI Riau Harus Sprortif Dalam Kejujuran

BENGKALIS – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) merupakan sebagai wadah berhimpunnya para insan olah raga dan insan prestasi dalam rangka mewujudkan cita-cita optimal pada kompetitif olahraga.

Menurut kodratnya, olahraga merupakan kebutuhan manusia yang bersumber kepada kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Unsur pokoknya berpengaruh di dalam pembangunan rohani dan jasmani manusia seutuhnya menuju masyarakat yang sehat dan bermartabat dalam satu semagat sportifitas olahraga prestasi.

Selaras dengan tujuan dan fungsi di bentuknya KONI, dengan tujuannya mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak, mengangkat harkat dan martabat kehormatan bangsa dalam rangka ikut serta mempererat.

Serta membina persatuan dan kesatuan bangsa, dan memperkokoh ketahanan Nasional.

“Tujuan mulia ini seharusnya menjadi cambukan bagi semua insan yang terlibat didalamnya, berangkat sebagai langkah awal yang menjadi panutan tentunya (AD/ART KONI) sendiri,” ungkap salah seorang masyarakat olahragawan Suhaimi, S.H.

Pria yang akrab disapa Bang Emi ini melanjutkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) itu bersifat petunjuk dalam tata laksana Organisasi yang harus bisa di jadikan pedoman.

KONI sendiri di ingatkan tidak boleh keluar dari jalur sebagai mana yang telah menjadi ketetapan pokok dalam amanat organisasinya yang berasaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Disamping itu, lanjutnya kekuatan pengikat lainnya UU no 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan Nasional.

Sambung Bang Emi yang juga mantan ketua Gapensi Kabupaten Bengkalis kepada awak media tidak ada maksud menggurui, tapi sebagai pesan pengingat saja bahwa organisasi punya hak paten aturan yang dapat di jadikan legal standing.

Dengan apa yang telah menerpa KONI Bengkalis saat ini, itu sebagai gambaran terlihat adanya ketidak beresan yang terjadi pada internal di dalamnya.

“Saya paham betul dengan karakteristis kawan-kawan yang sedang melakukan protes keras itu, dan mereka tidak akan melakukannya apabila KONI sudah benar,” bebernya.

Sudah dua pekan ini, diakui Bang Emi dirinya mengikuti cerita publik mengenai tentang kisruhnya KONI Kabupaten Bengkalis dan juga menyimak pemberitaan yang isinya menyangkut pelanggaran fatal pada aturan organisasi KONI itu.

“Jujur saya mau turut angkat bicara kepublik karena merasa bangga atas sikap sportif kawan-kawan pengurus dan mantan pengurus yang konsisten ingin meluruskan yang telah bengkok, tidak juga membiarkan kebohongan berjalan terus dengan konsep pencitraan yang dijadikan alat pelindung,” singgungnya seraya mengingatkan.

“KONI itukan dunianya Olahraga prestasi, jadi dapat diartikan secara ideal dalam teori psikologis yang namanya kebutuhan penunjang prestasi semuanya harus prima,” urainya menambahkan.

“Sehat secara fisiknya, mental, jiwa, pikiran dan hati, atau dengan istilah lainnya nutrisi raganya harus yang terbaik agar melahirkan perbuatan yang sehat, seterusnya dikoneksikan dengan permasalahan KONI dan ini menjadi tugasnya Provinsi untuk kembali mengevaluasi, sekaligus meluruskan demi kebenaran,” tegasnya.

KONI Provinsi Riau sebagai yang membawahi Kabupaten/Kota diharapkan keberadaannya lebih bisa menjadi penengah yang bijaksana pada setiap problema dibawahnya.

Dikarenakan KONI itu sendiri menggeluti dunia olahraga, prestasi sudah semestinya juga ada unsur sportifitas, sportif membenarkan yang benar serta sportif juga mencabut apabila itu salah dan dengan masalah yang ada khususnya Bengkalis.

“Harusnya upaya KONI Riau segera lakukan langkah preventif bukan mendiamkan atau malah terlibat sepihak pula, yang kita kawatirkan dampaknya nanti bisa melebar dan itu jangan sampai terjadi,” tandas Bang Emi.**

 

Laporan by: Ep
Editor by: Mmd