Aroma Tak Sedap Bersumber Dari Parit

Waega Cukup Resah

[]ROHIL[] ~ Bau aroma tidak sedap sesekali mengganggu indra penciuman setiap warga melintas atau saat berhenti sejenak menunggu pesanan makanan yang dijual dipinggir jalan seputaran simpang empat (4) mengarah Taman Kota, Bagan Siapi-api.

“Kalau kemarau sampai 2 atau 3 hari aromanya sangat mengganggu penciuman kita, kalau ada hujan aromanya beda lagi. Pokoknya sama-sama nggak enak untuk dihirup,” kata salah pedagang yang namanya enggan disebut, dikonfirmasi awak media ini, Sabtu (25/1), di Bagan Siapi-api.

“Mau gimana lagi, enak tak enak dihirup sajalah. Udah bertahun seperti ini. Kalau sempat belasan tahun, kami rasa bisa lebih parah bau ini lama-lama,” ujarnya.

Aktivitas warga di jantung ibukota Rokan Hilir (Rohil) cukup ramai, bahkan pedagang yang menjajakan makanan menghiasi tepian jalan yang dimulai dari sore hingga malam hari. Sayang, aroma tidak sedap kerap menghiasi udara dan mengganggu indra penciuman.

“Baunya tak sedap, kayaknya bersumber dari parit sederet perempatan sebelah kanan itu menuju simpang jalan utama. Dan disekitar situ ada satu ruko bagian cuci baju kalau tidak salah,” ujar Ila, warga Serusa.

Infiormasi dirangkum dilapangan, berbagai upaya telah dilakukan baik dengan cara penyampaian kebagian petugas kebersihan keluh kesah akibat bau parit yang diduga kuat tercemar limbah yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti.

Demi menjaga kebaikan bersama dari aroma yang mengganggu indra penciuman, warga berharap Dinas Lingkungan Hidup untuk turun mengecek serta menyedot parit tersebut dan membuangnya, agar hidung warga bisa menghirup udara segar lagi.**

Laporan by: Ram/Dis
Editor by: Mmd~