BANGKO – Sikap arogansi kepada Wartawan kembali terjadi lagi di Rohil. Kali ini arogansi ditunjukan Anto selaku ajudan Bupati Rohil kepada Wartawan Rohil yang datang ke Mess Bupati Rohil untuk menemui Bupati Suyatno guna membicarakan undagan Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT PWI ke-70 di Kabupaten Kuansing.
Kronologisnya, bermula empat wartawan Rohil tiba ke mess Bupati, setiba di mess Bupati tiba-tiba datang dua orang Satpol PP yang meminta kami agar menunggu di Pos jaga saja. Katanya atas pertintah ajudan Bupati yang namanya Anto. Kami tak mau bergeming, karena ada keperluan untuk menjumpai Bupati. Karena sudah perlakukan seperti itu, empat wartawan (pengurus PWI Rohil) merasa dipermalukan didepan sejumlah pejabat.
Siapa pun aktornya, kami menilai, ini bentuk pelecehan terhadap wartawan. Ceritanya begini, (Joni wartawan Riau Lantang.com), (Syawal wartawan Info Rohil.com), (Hermanto wartawan Detak Riau.com), (Noprio Sandi Riau Terkini.com), bermaksud menemui Bupati membicarakan undangan HPN dan HUT PWI ke – 70 di Kuansing. Pada awalnya kami berdiri dipos jaga mess, karena saat itu ada orang BPK. Setelah BPK pergi, yang tinggil Asisten I Cs, kamipun medekat ke mess dan sebelumnya sudah dikomunikasikan serta minta izin sama Kabag Protokoler Saiman.
Ketua PWI Rohil, Jaka Abdillah menanggapi hal itu angkat bicara dan mengatakan, itu jelas pelecehan yang dilakukan oleh ajudan bupati yang bernama Anto merupakan tindakan yang tidak patut karena kehadiran wartawan di Mess Pemda dalam rangka melaksanakan tugas jurnalistiknya. Untuk itu, PWI Rohil meminta bupati untuk mengevaluasi keberadaan yang bersangkutan sebagai ajudan mengingat Bupati Rohil Suyatno pernah menerima penghargaan PWI Award sebagai figur kepala daerah yang bersahabat dengan wartawan di HPN Bengkalis 2014.
“Jangan sampai gara-gara ulah ajudan tang tak punya etika tersebut mencederai anugerah yang pernah diterima Bupati Rohil H Suyatno. Selama ini kalangan wartawan sudah sering menerima keluhan berbagai pihak terkait sikap ajudan bupati yang kurang bersahabat dan over akting itu,” terang ketua PWI Rohil, Jumat (13/5/16) di Bagansiapiapi.
Ditambahkan, Kita serahkan keputusan akhir evaluasi tersebut kepada Bupati, PWI Rohil sebagai korban dari sikap ajudan hanya mengingatkan bahwa ini dapat mengganggu hubungan baik yang telah terbina selama ini antara Bupati dengan Wartawan yang ada di Rohil, karena pada saat kejadian tersebut pengurus PWI Rohil ingin bertemu dengan Bupati dalam rangka menyampaikan undangan untuk menghadiri HPN di kuansing minggu depan.
“Bupati harus ambil sikap atas ulah ajudannya yang arogansi itu. Jangan gara-gara nira setitik jadi rusak susu sebelanga,” ingatnya.***
Posting by: prc