ROKANHILIR – Pasca perawatan pada permukaan Oprit Jembatan Parit 7, oleh pihak-pihak terkait, kini sebagian Oprit sisi seberang jembatan tersebut di duga mengalami penurunan kembali.
Sebelumnya, tim Investigasi yang di bawah naungan DPC Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI), yang di pimpin langsung Ketua DPC GWI Rohil, Bertuah Manullang, melakukan sosial kontrol sebagai bentuk kepedulian terhadap pembangunan untuk masyarakat.
“DPC GWI Rohil akan terus memantau segala bentuk kegiatan apa pun itu demi keterbukaan informasi kepada masyarakat,” ujar Ketua DPC GWI Rohil, pres rilisnya kepada awak media, Senin (19/8), usai melakukan peninjauan jembatan yang tidak jauh dari Makodim 0321 Rohil.
Berita terkait:
- Bagian I: Kondisi Miris Proyek Jembatan Parit 7
- Bagian II: Ketua DPC GWI Minta Pemkab Rohil ‘Peka’ Pada Jembatan Parit 7
Menurut Gondrong, sapaan akrab Ketua DPC GWI Rohil, di tekstur tanah yang sama mengapa ada perbedaan antara oprit seberang jembatan dan terlihat jauh perbedaannya. Bahkan lanjutnya, kekuatan oprit pada posisi sebelum jembatan dari arah Kodim terlihat lebih kokoh.
“Sedikit heran saja kita, oprit kedua sisi kenapa berbeda-beda ke kuatannya. Oprit jembatan mengarah Kodim lumayan kokoh, oprit pada seberang diduga kerap mengalami penurunan walau tidak drastis,” kata Gondrong, terheran.
“Padahal, jembatan ini belum terlalu banyak di lalui kendaraan roda empat dan lain-lain,” tandasnya.
Berita terkait:
- Apresiasi DPC GWI Rohil Ke Dinas PUPR, Kritisi Dalam Membangun
- Proyek Infrastruktur Terus Jalan, Namun Sayang Minim Pengawasan
Gondrong juga berharap, agar jajaran terkait lebih peduli atas jembatan tersebut. Jika di biarkan berlarut-larut, pasti yang akan merugikan masyarakat. Apa lagi, jembatan tersebut di bangaun menggunakan uang rakyat.
Di konfirmasi via selulernya, Rori, pegawai di Dinas PUPR, tidak banyak memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
“Oprit jembatan itu mau di aspal Bulan 9 (Sembilan) ini oleh Adhi Karya,” ucap Rori, singkat.
Untuk di ketahui, pekerjaan pembangunan jembatan parit 7 tersebut di kerjakan oleh PT. Cahaya Kurnia Riau, dengan anggaran Rp 15 Milar lebih bersumber Dana DAK Provinsi Riau, sesuai plank proyek yang tertera.
Dan mendapat pendampingan dari Tim T4PD Kejaksaan Negri Rokan Hilir, setelah beberapa hari pekerjaan tersebut berlangsung. Karena sempat mendapat keritikan dari media.**(gp3)