PEKANBARU – Usai menggelar rapat koordinasi dengan instansi terkait, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengunjungi sejumlah desa di Kabupaten Kampar yang terisolir akibat bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Riau. Andi Rachman, panggilan akbar Plt Gubri ini memastikan segera menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat yang terkena musibah banjir tersebut.
“Data yang saya terima dari Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Edwar Sanger cukup banyak desa di Kampar yang terisolir akibat banjir. Kemaren saya juga lihat korban banjir di Kuansing, sekarang mau ke Kampar. Kita harus lihat langsung, tak mungkin lah terima laporan saja,” kata Plt Gubri menjawab GoRiau.com di Kantor Gubernur Riau, Selasa (9/2/2016) sore.
Andi mengaku sudah instruksikan instansi terkait untuk melakukan pendataan terhadap dampak yang terjadi akibat banjir di Kabupaten Kampar, Kuansing, Rohul dan Inhu.
“Instansi terkait harus turun ke lapangan, data semua warga yang korban banjir, termasuk juga berapa hektare sawah yang gagal panen akibat bencana ini serta hal lainnya,” ujarnya.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, banjir di Kabupaten Kampar melanda sejumlah kawasan seperti Kampar Kiri Hulu dan Kampar Hulu.Desa yang dilanda banjir diantaranya, Desa Domo sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK), Pulau Sawah 320 KK, Sei Liti 15 KK, Kuntu 920 KK, Teluk Paman 132 KK, Lipat Kain Selatan 45 KK, Lipat Kain 29 KK, dan Lipat Kain Utara 25 KK.
Di Koto Kampar Hulu akibat meluapnya kawasan hulu Sungai Kampar Kiri dan Kampar Kanan akibat meluapnya Sungai Sebayang. Banjir mulai terjadi di Kampar kiri Senin (8/2/2016) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sedangkan banjir di Koto Kampar Hulu bersamaan dengan banjir yang merendam wilayah Pangkalan Sumatera Barat.
Di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) berdasarkan data dari BPBD Rohul, lima kecamatan yang terdampak banjir adalah Tambah, Rokan IV Koto, Pagaran Tapah Darussalam, Kunto Darussalam dan Ujung Batu.
Di Rokan IV Koto rumah penduduk, ruas jalan desa dan kecamatan serta puluhan hektar sawah, karet, dan sawit, serta tambal ikan terendam banjir. Banjir di Kelurahan Ujung Batu merendam rumah penduduk tepatnya Koto Ruang sebanyak 9 KK atau 37 jiwa, Desa Suka Damai merendam 33 rumah warga (147 jiwa). Di Pagaran Tapah Darussalam banjir merendam 140 rumah (370 jiwa).
“Putusnya perbatasan Sumbar-Riau, jadinya tentu harus lewat Kiliran Jao. Dan kita lihat banyak mobil-mobil dari Sumbar melewati jalan Taluk Kuantan. Ini sangat berdampak bagi Riau. Masalah harga, terutama sembako harus diantisipasi betul,” tutup Plt Gubri.***
goriau.com