SeKwan DPRD Rohil Hutang ATK Hingga Rp 600 Juta Ke Karya Baru

ROKANHILIRMemalukan sekali, ternyata dalam Dua Tahun terakhir Kantor Sekretariat DPRD Rohil memiliki Hutang dengan Toko Karya Baru, Jalan Gedung Nasional, Bagansiapi-api. Tidak tanggung-tanggung hutang tersebut mencapai Rp 600 Juta.

Berdasarkan hasil wawancara, seperti dilansir sumatratimes.com kepada Pengusaha Toko Karya Baru, Anto, pada Rabu (22/03/18) secara ekslusif memaparkan bahwa permasalahan hutang piutang yang terjadi antara pihak Setwan dan dirinya selaku pengusaha terkait dalam pengambilan alat tulis kantor (Atk) dan lain-lain. Sebenarnya sudah diketahui oleh Bupati Rohil H. Suyatno yang saat ini sedang cuti Pilkada, namun entah bagaimana mediasi yang disepakati kenyataannya hingga sampai detik ini, Sekwan belum berupaya mengangsur hutang piutang tersebut.

“Hutangnya dari Tahun 2016 separuh, dari Rp 600 Juta yakni hutang di tahun 2017 ini, menjadi segitu,” ungkap Anto, dan berharap ada kejelasan pasti dari Pengguna Anggaran di Sekretariat DPRD Rohil.

Baca Juga : WOW.. Rp 1.4 Miliar Hanya Di Gunakan Untuk Sewa Gudang, Sungguh Terlalu!!

Menurut Anto, selaku pengguna Anggaran di Sekwan Dprd Rohil, Syamsuri pernah berjanji akan menyelesaikan hutang-piutang dalam angka yang tidak sedikit itu pada awal bulan Maret 2018, tetapi hingga saat ini sudah memasuki minggu terakhir bulan Maret belum juga ada kepastian.

Sambungnya, gara-gara tertundanya pembayaran hutang-piutang tersebut, pemilik toko Karya Baru mengaku terpaksa berhutang ke pihak BANK demi menutupi tunggakan pihaknya kepada pihak lain pula.

“Gara-gara dihutang Sekwan DPRD Rohil, saya kehabisan Modal dan terpaksa berhutang ke BANK. Kalau tidak, nama saya bisa Rusak,” tandasnya, seraya berharap Pemerintah Kabupaten peduli dengan nasibnya yang di PHP (Pemberi Harapan Palsu) Sekwan DPRD Rohil, dan sejak hari itu Toko Karya Baru menutup seluruh hutang piutang keseluruh instansi kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten RokanHilir.

Kilas balik keanggaran Sekwan DPRD Rohil, berdasarkan Informasi yang di rangkum pihak redaksi sumatratimes.com dalam setiap tahunnya Sekwan Menganggarkan belanja anggaran untuk alat tulis kantor dengan Pagu angggaran rata-rata di atas satu Miliyar Pertahun, bahkan pada tahun sebelumnya (2017,red) pernah menganggarkan hingga mencairkan dana ATK dengan jumlah Rp 1.5 Miliyar lebih.

Pertanyaan kita, kemanakah dana tersebut mengendap hingga hutang-piutang disejumlah tempat baik Toko, Hotel, Rumah Makan, Kedai Sampah masih belum di bayar. Lalu dengan anggaran mana lagikah Sekwan hendak membayar sisa hutang-hutang sebelumnya?

Cuplikan Kisah derita toko Karya Baru tersebut mewajibkan Sumatratimes,com mengkonfirmasi Pengguna Anggaran Setwan DPRD Rohil yakni H. Syamsuri Achmad, Pihak media mencoba mempertanyakan prihal hutang-piutang yang saat ini masih berserak disejumlah tempat di Bagansiapiapi. Namun, entah karena sibuk atau apa Sekwan Rohil tidak menjawab telepon dan sms pertanyaan dari kuli tinta yang haus dengan informasi terkini berdasarkan Fakta, data dan Opini hingga terpopuler di kalangan Masyarakat.

Tak hanya di Toko Karya Baru, Informasinya disejumlah Hotel-hotel, Toko-toko seperti Toko Acai, jalan Pahlawan (berkisar Rp 200 juta), Kedai Kopi Aco, jalan merdeka (Rp 20 juta), Randi Karya, Rumah makan Bu Tinik, lebih kurang (Rp 500 juta), RM. Saiyo (Rp 200 juta), dan RM fajar Sari (berkisar Rp 200 juta lebih).

Namun pada awal februari 2018 kemarin sudah di angsur pembayarannya sehingga saat ini hanya meninggalkan hutang sebanyak Ratusan dan Puluhan Juta Rupiah saja, yang di duga dilakukan oleh seorang Pejabat lembaga terhormat ini.(rls)