BANGKO – Normalisasi (pembersihan) Sungai Pabrik, Jalan Kecamatan, Kelurahan Bagan Punak, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir (Rohil), Riau, masih berlangsung. Sayangnya, sisa lumpur masih berserakan disepanjang sungai dan bahkan merusak keindahan taman kecil dipinggir sungai.
Melihat pekerjaan yang dikerjakan Dinas PU Rohil seperti ini, masyarakat sekitar sedikit gerah. Pasalnya keindahan taman kecil tersebut telah hilang disebabkan lumpur berserakan dimana-mana.
Seperti diungkap wawan (13) bocah yang tinggal disekitar sungai pabrik mengungkapkan kekecewaannya terhadap pekerjaan yang dilakukan dinas tersebut. Hanya inilah ruang tempat ia dan kawan-kawannya bermain seperti main sepak bola, layang dan bermain lainya.
“Dibantai lumpuw wak, tengoklah wak lumpuw dimano-mano. Kalau sudah supo iko, taman hapo jadinyo,” ungkapnya kepada GOPesisir.com, Senin (29/8/16), dengan logat melayu, sembari wajah murung.
Sementara Ahmad (35) warga sekitar juga mengungkapkan kekecewaan yang sama, biasanya ia selalu membawa anaknya jalan-jalan sore ditaman kecil tersebut disaat hari liburan. Apa lagi, biasanya setiap siang menjelang sore anak-anak selalu ramai bermain bola kaki atau badminton dikawasan taman kecil itu.
“Itu, ditepian sungai ada jalan setapak yang sudah dikeramik, disitulah saya selalu mengajak sibuah hati jalan santai sambil menikmati air pasang. Dan biasanya setiap menjelang sore anak-anak pasti ramai beain ditaman kecil ini,” ujarnya sembari menunjuk tepian sungai yang sudah tertimbun lumpur.
Disaat Bupati Rohil H. Suyatno Amp ingin menciptakan ruangan hijau dan mengembangkan sektor-sektor objek wisata guna mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Namun berbeda kali ini dengan pekerjaan normalisasi yang dikerjakan Dinas PU.
“Apa dayalah, jika memang seperti ini proses pekerjaan normalisasi sungai pabrik, kita hanya masyarakat kecil yang tak mampu berbuat apa-apa,” keluhnya dengan nada kecewa.
Sebelumnya diberitakan disalah satu media online lokal dilokasi normalisasi sungai pabrik tidak ditemukan papan plank proyek, sehingga wartawan dan masyarakat tidak mengetahui berapa nilai dan siapa kontraktor pelaksananya serta dinas mana pelaksanaannya.
Sementara salah satu mandor yang ada dilokasi ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/8/16) siang mengaku tidak mengetahui pasti siapa kontraktor pelaksananya dan berapa nilai proyeknya.
“Tak tau kami bang, cobalah tanya ke Dinas Bina Marga langsung (Dinas PU), kami hanya pekerja,” ujarnya, serti dilansir riaulive.com.
Dia juga mengatakan bahwa proyek normalisasi itu dikerjakan berdasarkan perintah Kepala Plt Dinas Bina Marga.
“Kami diperintahkan suruh kerja, ya kami kerjakan. Lebih rincinya bagus tanya dengan Ruslan, dia lebih tau,” kata mandor yang tidak mau menyebutkan namanya kepada wartawan.
Tidak hanya itu, mandor juga tidak mengetahui berapa panjang dan dalamnya normalisasi sungai pabrik itu. “Nggak tau kami bang, kami hanya bekojo,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Bina Marga Jon Syafrindow dikonfirmasi wartawan, Jumat via sms bertanya berapa nilai anggaran proyek tersebut ke nomor pribadinya 082217xxxxxx hingga berita ini diposting belum ada balasan.
Untuk diketahui, setelah berita riaulive.comm ini diturunkan selang beberapa hari baru plang pekerjaan dipasang.***
Posting by: rlc/gopes