Ketua HNSI Rohil Undur Diri, 3 Pukat Teng Duka Nelayan, Hingga Cerita Dekingan

Bagian I - Bala Pukat Teng, Nelayan Oleng

Ketua HNSI Rohil, Junnaidi (Fhoto By: Ist net)

|[R@HIL]| ~ Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dikabarkan telah mengundurkan diri dari jabatanya. Pengunduran dirinya lantaran menyikapi berbagai pri persoalan nelayan belakangan ini serta Pukat Teng (Pukat Salome).

“Saya sudah mengundurkan diri dari jabatan Ketua HNSI Rohil, surat pengunduran diri itu sudah saya kirim ke DPD HNSI Riau. Saya merasa udah maksimal menjalankan organisasi nelayan itu, sesuai amanat AD/RT selama ini,” kata Junaedi, akrab disapa Ijon, dikonfirmasi media ini, Selasa (2/1/25), via selulernya.

Pengunduran diri Ijon dari Ketua HNSI Rohil, digadang-gadangkan terkait isu keterlibatan dirinya dengan sang abang kandung (Hasan,red) yang kini dikeluhkan para nelayan Rohil tentang penggunaan alat tangkap Kerang jenis Pukat Teng atau Pukat Salome.

“Saya terus dikait-kaitkan dengan perbuatan abang saya bersama dua rekannya Jonatan dan Andi. Inilah salah satu penyebab saya mundur. Saya sudah tegur mereka. Tapi mereka tetap membandal. Sesuai aturan organisasi sudah saya lakukan,” papar Ijon, melanjutkan.

Tindakan sejauh ini yang dilakukan HNSI Rohil terhadap tiga orang nelayan pengguna Pukat Teng diakuinya baru berupa teguran dan himbauan secara lisan dan persuasif, bahkan demi ketransparanan prihal Pukat Teng itu dirinya memuat kemedia agar tidak ada yang ditutup-tutupi terkait persoalan tersebut.

“Saya juga sudah sampaikan kepada Hasan Cs, jika dikemudian hari ada sesuatu hal, saya tidak bertanggung jawab. Soalnya yang kalian lawan para nelayan lokal tradisional yang menjunjung tinggi kearipan lokal dan tidak ingin pukat teng itu ada disini. Jelas merusak alam laut terkhusus jenis Kerang,” tegasnya.

Terpisah, salah satu nelayan lokal yang berhasil ditemui awak media ini, Rahman menjelaskan, seluruh para nelayan Rohil sangat kecewa dengan sikap Ketua HNSI Rohil belakangan ini. Padahal, keluhan seluruh nelayan dengan adanya pukat teng sudah sampai kepada dirinya.