ROKANHILIR – Nasip Jembatan Pedamaran II menjadi Tranding Topik bagi pihak Kementrian PU dan Dinas PUPR Riau. Sampai detik ini, Pemkab Rohil dan jajaran PUTR Rohil masih Vicon (Video Conversi) di Mes Pemda Rohil yang kini kembali menjadi kediaman Bupati Afrizal Sintong.
“Ada acara Vicon didalam, infonya begitu. Nampakan pihak PUTR sedang mondar mandirkan,” ujar salah seorang supir, saat dikonfirmasi awak media ini, Senin (20/9) pagi.
Pantauan awak media ini dilokasi Mes Pemda Rohil, pejabat dari PUTR Rohil terus mondar mandir memasuki halaman mes pemda. Tampak, Raja Yulistri dan beberapa pejabat lainnya memasuki mes tersesbut.
Berita Terkait:
- Atok Anas: Kontraktor Harus Tanggung Jawab & Warga Jangan Dirugikan
- Duka Petani Sawit Kecamatan Pekaitan di Pedamaran II
Hingga berita ini diterbitkan, acara Vicon bersama pihak Kementrian PU masih berlanjut. Apa hasil dari Vicon tersebut belum bisa terkonfirmasi.
Beredar dimedia sosial, tampak Bupati Rohil, Afrizal Sintong, bersama Plt Kadis PU, Camat Pekaitan dan Kadis Perhubungan tengah duduk bersama melakukan Vicon bersama pihak Kementrian PU.
Sementara, kondisi terkini masyarakat masih menerima imbas dari kerusakan Jembatan Pedamaran II yang rusak ditabrak Kapal Ponton muatan batu kerikil pecah milik PT. Dian Restu Anugrah (DRA).
PT tersebut diketahui tengah melaksanakan kegiatan bernilai Rp. 25 M milik APBD Provinsi Riau (Dinas PU Riau). Diduga pihak pelaksana (Kontraktor) tidak paham kondisi alam Sungai Rokan, sehingga insiden yang merugikan masyarakat terjadi sebanyak 2 kali tiang penyanggah dan induk tertabrak Kapal Ponton bertonase berat.
“Kontraktor harus paham kondisi alam sungai Rokan. Jangan asal-asalan membangun menggunakan perairan sungai rokan. Kejadian seperti ini yang dirugikan pasti masyarakat Rohil,” ujar Atok Anas Maamun, bapak pembangunan Rohil dan Pencipta Jembatan Pedamaran I dan II.
Salah satu Icon Rohil itu kini tengah berduka. Kerugian masyarakat terus berlanjut, bahkan soal kerugian materi imbas harga buah kelapasawit terus menurun. Banyaknya biaya pengeluaran untuk melangsir buah sawit dan lain-lain terbebankan kepada petani sawit.
“Sampai saat ini harga buah sawit masih terus turun. Melangsir dan biaya lain-lain terus kami keluarkan. Kami tidak ada alasan lain selain mengikuti permainan ini,” katanya.
“Yang jelas kami merugi disaat harga sawit naik karena buah sawit sedang trek (sedikit). Kami sudah pasrah dan tidak ada pertolongan dari pihak mana pun baik organisasi petani sawit,” ujar Wak No, warga Pekaitan.
Sampai saat ini, jembatan Pedamaran II yang rusak ditabrak Ponton matrial milik PT. DRA masih terus dijaga oleh jajaran Dinas Perhubungan Rohil dan jajaran Polisi dari Polsek Bangko.**(red).