Remaja Telaga Baru Peduli Kesehatan, Ini Kata Kadiskes Meranti

MERANTI – Dalam rangka mendukung program unggulan Bupati dibidang kesehatan, yaitu Ketuk Pintu Layani Dengan Hati, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Kepulauan Meranti, dr. Misri Hasanto, M.Kes hadiri langsung pembentukan Kader Posyandu Remaja di Desa Telaga Baru Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, Minggu (11/7/2021).

Dengan didampingi Kepala UPT Puskesmas Anak Setatah, Pjs Kades, Bidan Desa serta Kader Posyandu Balita dan Lansia, orang yang akrab disapa dr. Misri itu mengatakan, Posyandu Remaja merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk serta bersama masyarakat, termasuk remaja, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahaan dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

“Posyandu Remaja merupakan garda terdepan dalam mencegah berbagai penyakit, karena para Kadernya akan berperang melalui sosialisasi dan pembinaan agar seseorang tersebut tidak mudah dihinggapi penyakit, sebagai contoh, apabila terjadi suatu kebakaran yang dikarenakan arus pendek listrik, tentunya yang ditangani terlebih dahulu adalah dengan mematikan seklar listrik, bukan memadam apinya, begitu juga dengan penyakit, tentunya penyebab yang harus diatasi terlebih dahulu”, kata dr. Misri.

Pendapat Kadiskes Meranti ini juga didukung oleh Konsultan Keselamatan, Kesehatan Kerja dr Sujoko SPOK dan Dr Wildan Hasibuan M.Kes Ketua PAEI (Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia) Provinsi Riau, bahwa penanganan penyakit harus lebih diupayakan pada pencegahan, untuk itu mencari titik persoalan penyebab penyakit lebih utama dari pada pengobatan.

Hal senada juga diungkapkan oleh pakar Epidemiologi Internasional, Prof DR Buchari L, PhD, yang ketika dihubungi melalui sambungan selulernya mengatakan, penanganan penyakit harus melalui pendataan yang valid, seperti pada penanganan kasus pandemi Covid-19, yang sa’at ini lebih pada pengobatan, bukan pada penanggulangannya.

“Masalah kesehatan berpunca dari muaranya, yaitu penyebab tidak sehatnya seseorang, seperti salah satunya masalah pencegahan dan penanganan Covid-19 yang saat ini tengah menghantui masyarakat Indonesia pada umumnya, seharusnya berdasarkan data dan Penelitian yang Valid. Sekarang penanganan Covid-19 malah lebih cendrung seperti pemadam kebakaran (Masalah dihilir), seharusnya lebih diarahkan pada upaya pencegahan (Masalah di Hulu) tanpa mengabaikan penanganan (masalah di Hilir). Jadi anggaran pemerintah harus dilebih besarkan porsinya pada upaya pencegahan (Masalah di Hulu) bukan pada Penanganan (masalah Hilir), pungkas Prof DR Buchari. **(Red)