MERANTI – Tidak bersedia ditemui wartawan, terkait adanya siluman yang membubuhi paraf atas namanya pada daftar hadir acara Zikir Akbar setelah sholat shubuh berjama’ah, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Sekretaris Disparpora Kabupaten Kepulauan Meranti, Budi Hartoyo, SE, M.Si diduga bersembunyi dan perintahkan stafnya untuk mengatakan dirinya sedang keluar.
Masalah tersebut berawal dari kedatangan sejumlah awak media dalam rangka memenuhi kesepakatan pertemuan yang dijanjikan oleh oknum Sekretaris sehari sebelumnya, yang mana minta ditemui langsung di kantornya, guna memberikan perimbangan informasi tentang ketiadaan dirinya dalam acara tersebut, namun absen tetap di paraf hadir.
Setibanya dikantor Disparpora, selain tidak menepati janjinya, oknum Sekretaris tersebut juga sama sekali tidak menjawab panggilan telefon yang beberapa kali ditujukan kepadanya, anehnya lagi ketika diminta staf yang berada di ruangan tersebut untuk menyampaikan kedatangan awak media, staf tersebut menyanggupi, namun selang beberapa waktu staf tersebut mengatakan Sekretaris tidak ada, padahal terlihat dari luar ruangan, Oknum Sekretaris tersebut dengan menggunakan kemeja batik masuk ke ruangan Kadis.
“Bapak tidak ada, sedang keluar,” Ujarnya sambil tidak mau menyebutkan namanya, Kamis (15/4/2021).
Melihat kejadian itu, Kepala Disparpora, Rizki Hidayat yang baru tiba dikantornya mempersilakan awak media untuk memasuki ruangan rapatnya, dan ketika di sampaikan permasalahannya, Kadis mengakui tidak bisa memberi jawaban terkait adanya absen atas nama Sekretaris yang diparaf sedangkan yang bersangkutan berada di luar daerah, namun menjelaskan kegiatan tersebut merupakan intruksi dari Pemerintah Daerah kepada setiap OPD dan menjadi kewajiban untuk hadir.
“Tanda tangan siluman apa semuanya itu saya tidak tau, karena kan ramai, jadi disitu istilahnya bagi yang datang teken, apalagi itu kan kegiatan agama juga, kita tidak bisa menuduh bahwa ini begini atau begitu, karena semuanya menyebar kemana-mana, dan bagi yang duluan datang duduk di depan, yang lambat datang duduk di belakang, lalu habis acara langsung bubar, dan mencari absennya masing-masing, untuk paraf siluman saya tidak bisa menjawab, karena saya tidak bisa menuduh siapa yang datang siapa yang tidak, tetapi intruksinya semua pegawai diharuskan datang,” **(Team).