SIAK – Pesan moral yang sangat luar biasa. Bangunan itu sangat indah walau dipandang dari jarak Seratus Meter. Bangunan terbuat dari besi yang mulai termakan usia, tapi masih tampak mentereng dan menjulang walau dilihat dari tepi jalan.
Demikian kata Atok Atan (bukan nama sebenarnya) menghampiri tim awak media Gopesisir.com saat melakukan pengambilan foto dari bahu jalan. “Ceritanya dulu, bangunan ini direncanakan buat pembangkit penerangan (Listrik) bertenaga Uap. Kalau gak salah namanya PLTU. Liat saja plank itu nak, kan masih ada disitu,” ungkap Atok berjenggot putih, mengendarai sepeda motor butut dan membawa sebilah besi tipis, baru-baru ini.
Awal mula melihat kedatangan Atok Atan dengan mengendarai motor butut dari jarak Lima Puluhan Meter menuju arah tim, tim investigasi Gopesisir.com merasa ada yang aneh karena dari cara pandangan sinis Atok tersebut seoalah – olah ingin menghardik atau mengusir tim dari lokasi itu.
Tambah lagi digantungan stang motor bututnya terlihat juntaian sebilah besi tipis mengkilau bertangkai kayu. Sengatan sinar matahari yang terik lepas Juhur, menambah suasana saat itu terasa kian mencekam.
“Ada apa ini nak, sudah banyak kali Atok lihat orang memoto bangunan ini nak. Kalian mungkin orang yang kesekian kali Atok lihat. Apa foto yang kalian petik itu akan di ikutkan dalam lomba Fotografi,” sapa Atok Atan, saat membuka perbincangan dengan tim.
Karena awal sapaan Atok yang begitu lembut, akhirnya memudarkan rasa ketegangan para tim, tim awak media Gopesisir.com pun menghela napas panjang dan senyum tersipu karena tertepisnya pandangan miring soal kedatangan Atok tersebut.
Tanpa menyia-nyiakan waktu tim pun mulai menanyakan seberapa sering dirinya melintasi jalan ini.
“Atok didalam sana berkebun nak, bisa 4 kali sehari Atok melintas jalan ini. Atok tinggal lewat penyeberangan sana dikit,” ujarnya.
Selepas mendengarkan ucapan Atok tersebut, tim pun masih terperangah atas apa yang ia jabarkan. Selain kerap melintasi jalan yang ada bangunan PLTU ini, Ia juga sering melihat orang memoto bangunan itu.
“Ambilah nak foto itu yang bagus, jika foto itu bagus kamu bisa ikutkan dalam lomba fotograpi kemana saja. Mana tau KPK atau Mabes Polri dan lain – lainnya ada membuat perlombaan fotografi tingkat nasional,” katanya.
Mendengar pembicaraan Atok yang kian terus menerus, tim pun semakin terperangah dan tidak habis berpikir. Karena, apa yang dibicarakan Atok tersebut bukan suatu hal yang biasa.
Bahkan, Atok pun tidak ada menayakan para tim dari mana dan sebagai apa. Seolah tidak memperdulikan karena dia orangnya yang tim nilai positif thinking.
“Oh iya nak, Atok tidak bisa berlama – lama, karena Atok membawa nasi untuk makan anak yang lagi di kebun sana,” tutup Atok, sembari menuju sepeda motornya.
Dari penelusuran beberapa sumber, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berdiri sejak 14 Tahun silam, diluasan areal lahan berkisar lebih kurang Dua (2) Hektar.
Bangunan PLTU kini terlihat dikelilingi semak belukar. Proyek PLTU itu tepatnya berada di Desa Koto Waringin, Kecamatan Mempura, Siak, dibangun era Tahun 2007. PLTU berbahan Batubara itu berkapasitas (2 x 3 MW), dengan pagu Anggaran Rp 91, 67 Miliar.
Dua mantan pejabat teras atas Siak turut berkontribusi dalam pengesahan kegiatan PLTU tersebut. Rp 91, 67 Miliar dimasa priode Bupati Arwin AS dan di era kepemimpinan Bupati Samsuar senilai Rp 55 Miliar. (Bersambung)**
Laporan by: Tim Redaksi