INHIL – Kesal dengan jaringan listrik PLN tidak kunjung dialiri arus, yang menjadi harapan serta penantian masyarakat Parit Panjang dan Sialang Jaya Desa Pulau burung Kecamatan Pulau Burung Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau, kembali menjadi pemicu ramainya pembicaraan dimedia sosial (medsos), khususnya halaman Facebook Pulau Burung Community Inhil Riau.
Pasalnya, pembangunan jaringan listrik yang awalnya disambut dengan kegembiraan oleh masyarakat, sehingga penawaran biro instalatur pemasangan instalasi juga menjadi laris dan dalam sekejap sudah menyelesaikan pemasangannya hampir disetiap rumah warga, namun hingga kehari ini belum juga menyala.
Seperti komentar diakun Yono Wani Piro, yang menyatakan keheranan atas alasan jarak menjadi penyebab jaringan tersebut tidak kunjung dialiri arus listrik, karena menurutnya desa tersebut hanya berjarak 1 hingga 2 kilometer dari pusat mesin PLN.
“Parit panjang dan sialang jaya berjarak 1-2 km saja dari mesin PLN, menunggu mesin Baru. baru hidup.11 Desa Rstm dan beberapa Desa GHS jaraknya puluhan km bisa hidup dan tidak menunggu mesin baru. dimana salahnya?”. Komentar Yono Wani Piro.
Cuitan yang sama juga mengisi kolom komentar akun bernama Benua Puri Puri, dia berharap pemerintah kecamatan dan desa berada dipihak masyarakat, untuk bersama mencari solusi akan masalah ini.
“Ayolah pemerintah Kecamatan & Desa kami harus berbuat apa untuk menangani masalah ini, kami butuh Support & Saran bapak dan ibu pemerintah Setempat”. Tulis Benua Puri Puri.
Terkait kejadian itu, anggota DPRD Inhil, Marzuki yang dihubungi awak media ini mengatakan, bahwa dirinya sudah menemui manager kantor PLN Tembilahan dan mendapat sambutan baik serta merespon masalah tersebut.
“Dan kita juga akan berjuang sekuat tenaga, karena ini merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab kita untuk menampung dan menyalurkan keluhan masyarakat daerah pemilihan diberbagai bidang”. ungkap Marzuki, Selasa (9/6/2020).
Ditempat terpisah, Muhammad Hosen selaku Manager ULP PLN Persero Rayon Tembilahan, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon menjelaskan, pembangunan jaringan menjadi tanggung jawab vendor, apabila jaringan laik operasi dan pelanggan telah memenuhi syarat dalam pengurusan KWH meter akan segera dihidupkan.
“Hanya saat ini stok KWH meter dirayon, dalam keadaan kosong dan PLN wilayah belum juga ada jawaban kapan waktunya KWH itu tersedia”. Kata Husen.
Selain itu, Muhammad Hosen juga menjelaskan, kabel SR dari SKU kerumah pelanggan adalah tanggung jawab pihak PLN sepanjang 30 meter, terkait tegangan arus di Basika Jaya, yang drop akan dilakukan penambahan trafo sisip, namun saat ini trafo tersebut masih dalam Proses.
Menjawab keterangan itu, pihak perusahaan pelaksana jaringan, PT Cahaya Bintang Satria (CBS) Rengat mengatakan, kendalanya pada penyaluran arus listrik adalah masalah penumbangan tanaman yang terkena jaringan, karena tidak mendapat izin dari pemilik tanaman, dan itu juga menjadi penyebab pemasangan diarahkan ke Pulau Sambu.
“Nggak dikasi izin oleh yang punya, jadi kami kerjakan ke arah sambu dulu pak, nanti setelah mulai kerja lagi akan kami usahakan utk pengoperasian trafonya. Dan Insya allah bisa pak, karna dari kemaren kami tunggu waktu sebelum anggota pulang lebaran, karna info nya nunggu dari Kades Air Tawar yang koordinasi antar desanya pak”. Pungkas Jhoni.
Laporan by: Ibrahim
Editor: Gp2