Bagian III: LAM Rohil Kini Jadi Sorotan, Tokoh Masyarakat Angkat Bicara

ROKANHILIR – LAM Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), terus menuai sorotan dari berbagai kalangan Tokoh Muda dan Tokoh Masyarakat, Kabupaten berjuluk Seribu Kubah ini.

Kini, mantan Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), menunjukan sikap prihatinnya terhadap Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Rohil, yang menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan.

“Perlu di periksa atau di audit dana dalam APBD setiap Tahun yang di peruntukan untuk LAM Rohil, oleh Inspektorat,” ujar Wan Achmad Syaiful, di konfirmasi awak media, baru-baru ini.

Berita terkait:

Karena, sejauh ini tidak kedengaran program yang di rencanakan dan di laksanakan oleh pengurus LAM Rohil setiap tahunnya. Yang di ketahui, sambungnya, hanya kegiatan jika pejabat datang memasang tengguluk dan kain atau serempang saja.

“Jika ada kegiatan lain, apakah tidak di publikasikan?” tanya dan heran, Wan Achmad Syaiful, mantan Kadispenda Rohil, yang pernah membawa Rohil di masa kedik-jayaan.

Apa lagi, jika anggaran dalam dana APBD nominalnya cukup fantastis. Sudah sewajarnya, sebagai masyarakat Rohil menuntut pertanggung jawaban LAM Rohil, dalam menggunakan dan mengelola dana anggaran tersebut.

Maka dari itu, dirinya sangat prihatin dalam hal ini, karena menurutnya, Adat bersandikan Syaraq, Syaraq bersandikan Kitabullah.

“Jadi, menurut saya tupoksi LAM itu bagai mana orang melayu (Anak kemenakan) beradat berdasarkan syariat, berpakaian, akhlak dan pekerti mulia,” tandasnya.

Hal ini, tentunya menjadi pelajaran bagi organisasi lain seperti MUI, LDI, DMI, LPTQ dan juga BNK. Apakah sudah ada program, dan di laksanakan dengab baik. Karena, mereka adalah sebagai mitra kerja Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir.**

 

Laporan by: gp3
Editor by: mmd