BANGKO – Dibongkarnya sisa besi exs Dermaga jaman Belanda tempo dulu yang punya nilai sejarah Kabupaten Rohil, tidak hanya membuat berang Pemkab Rohil. Tapi juga Anggota DPRD Provinsi Riau Ir Siswadja Muljadi (Aseng) juga meradang. Pasalnya, Bea Cukai yang membongkar sejarah Rohil itu tanpa koordinasi dengan pihak Pemkab Rohil dan balai pelestarian peninggalan Purbakala.
Bukan hanya meradang, malah legislator politisi asal Partai Gerindra ini menuding Beacukai dengan kata-kata yang lebih keras terhadap keteledoran ini yang disengaja ini.
“Bukti sejarah kebesaran kota Bagansiapiapi sebagai kota ikan seolah olah ingin di buang begitu saja. Saya sangat menyayangkan pembongkaran tersebut. Apalagi pembongkaran ini dilakukan oleh mereka yang tidak mengerti sejarah kota Bagansiapiapi. Berarti Bea Cukai orang bodoh dan tak mengerti sejarah,” tegas Aseng, sapaan akrabnya, Kepada media ini, Jumat (26/2/16) via BBM.
Dituturkan Aseng kembali, sejak kecil ia tahu bahwa dermaga itu bekas kebesaran kota ikan Bagansiapiapi pada jaman Belanda dulu. Dulu dia sering bermain di Dermaga tersebut yang memanjang dari depan Pasar Pelita sampai Mesjid Muslimin dan RM Saiyo.
Sambungnya, saya sudah menghubungi kepala BP3 Batu Sangkar yakni Nurmatias. Beliau akan turun langsung ke Bagansiapiapi guna melihat secara langsung. Beliau juga menyarankan agar semua kegiatan yang berhubungan dengan Dermaga tersebut diberhentikan dulu.
“Dermaga tersebut sudah termasuk Cagar Budaya dan tidak bolehlah sembarangan di renovasi apalagi di rusak,” tandas Aseng dengan nada kesal.