Dugaan Penyelewengan Bantuan Petani, Bakal Berujung Kepolisi

ROKANHILIRSejumlah Kelompok Tani di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Selasa silam telah mempertanyakan ke Dinas Pertanian, terkait belum diterimanya bantuan pupuk serta benih padi.

Empat (4) kelompok tani yg berada di kepenghuluan tersebut, di antaranya kelompok tani Barokah, kelompok tani Karya Baru, serta dua kelompok tani lainnya.

Muchtar Syafei alias Utar, ketua kelompok tani Barokah, dan Iskandar, ketua kelompok tani Karya Baru, serta dua Kelompok Tani lainnya, sudah mengetahui bahwa pupuk padi sebanyak 17 Ton tersebut sudah sampai di Bagansiapiapi.

Namun, pupuk bantuan dari APBD Provinsi Riau, tahun anggaran 2019, sejak tiba pada Jum’at silam (12/7/19), oleh Dinas Pertanian, di titipkan di Mako Kodim, di Batu Enam, Bagan Siapiapi.

Sementara, Suryadi, salah satu kabid di Dinas Pertanian saat di tanya oleh Utar, panggilan akrab Muchtar Syafei serta di dampingi Iskandar, beralasan bahwa pihak Dinas Pertanian menitipkan sementara pupuk tersebut, karena masa tanam benih padi belum waktunya.

“Saya pertanyakan ke Pak Suryadi kenapa tidak disalurkan aja bantuan pupuk untuk empat kelompok tani di wilayah mereka, namun beliau pun menjawab karena belum musim tanam padi, jadi pihaknya sementara menitipkan pupuk tersebut ke Kodim,” ujar Utar dengan wajah geram.

Dilanjutnya, mereka (para ketua kelompok tani,red) heran dengan jawaban Suryadi, saat ini seharusnya sudah mulai musim tanam. Bahkan bantuan bibit padi dengan proposal yang sama, yakni sebanyak 2,5 ton, informasinya sudah sampai di Bagan Siapiapi, sejak bulan Maret silam.

“Penyerahan bantuan secara simbolis pun sudah di laksanakan beberapa waktu lalu,” kata Iskandar, terheran.

Setiap kali ditanya, Suryadi, selalu menjawab tidak mengetahui keberadaan benih itu lagi. “Gak tau dimana bibit itu sekarang,” lanjut Utar, meniru kembali.

Dikisahkan Iskandar, ketua Kelompok Tani Karya Baru ini menceritakan bahwa sejak dari orang tua-tua mereka mulai bercocok tanam padi di tanah kelahiran mereka di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir, dan sekitar 12 tahun silam, telah pula terbentuk empat Kelompok Tani, dari luas lahan sekitar 1.500 Hektar lahan pertanian. Namun, belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Kami sudah bosan dengan jawaban Suryadi, setiap kali di tanya perihal bantuan pupuk serta benih tersebut. Padahal kalau Dinas Pertanian beritikad baik, langsung distribusikan aja pupuk tersebut kepada kelompok tani yang ada,” kata Iskandar, melanjutkan.

“Jika sampai hari Senin depan pihak Dinas Pertanian, Kabupaten Rokan Hilir, tidak menyalurkan bantuan pupuk, benih serta racun tersebut, kita beserta kelompok tani yang berada di wilayah Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir, sudah sepakat untuk melaporkan ke pihak yang berwajib.

“Kalau seperti ini kelakuan pihak Dinas Pertanian, kami siap laporkan kejadian ini kepada Polisi,” tandas Utar dan Iskandar, kompak.**(gp3)