LINGGA – Sehubungan dengan adanya keraguan warga, khususnya tentang tata cara penyembelihan Ayam yang ‘Tidak’ sesuai syarat seperti ajaran Islam, seperti di beritakan oleh media ini pada edisi sebelumnya, maka awak media ini terus melakukan investigasi kekandang ternak ayam lainnya.
Ketika pada hari Jum’at (12/7/19), sekira pukul 14.10 Wib, awak media ini mengunjungi kembali lokasi perternakkan Ayam di Dusun Air Merah, Kecamatan Singkep Barat, oleh pemilik mengaku bernama Riki.
Namun disayangkan, awak media dilarang memotret tata cara penyembelihan ayam yang di duga menyalahi syarat sesuai kaidah Islam.
Berita terkait:
“Bapak punya surat permohonan kepada kami atau tidak untuk tujuan memotret di kandang ayam ternak kami?” ucap Riki, melarang awak media ini saat hendak melaksanakan liputan.
Di kesempatan yang sama, Riki yang didampingi oleh Ayah dan Adiknya, dengan tegas mengatakan dan melarang awak media untuk melakukan liputan. “Kalau bapak wartawan tidak mengajukan permohonan untuk meliput atau memotret aktifitas dikadang kami, kami tidak benarkan,” tegas mereka.
Sebelum wartawan beranjak untuk pergi, wartawan bertanya tentang surat-surat legalitas perternakkan ayam potong, dan Riki dengan jelas mengatakan, semua surat izin kami punya, dan masalah sertifikat halal, itu sudah halal menurut pihak Kecamatan Singkep Barat,” ujarnya, menyenggah.
Ketika saat itu juga, salah seorang pekerja merangkap selaku penyembelih ayam, ditanya tentang apa saja syarat memotong ayam secara muslim, dengan sedikit ragu orang tersebut berucap “Syarat memotong ayam, seorang muslim, membaca bismillah dan membaca Shalawat Nabi,” ucapnya.
Disini, terkesan banyak kesimpang siuran terhadap tata-cara memotong ayam menurut sari’at Islam di Kabupaten Lingga. Untuk itu, demi menjaga agar daging ayam potong diyakini halal oleh konsumen Muslim, sebaiknya pihak berkompeten memberikan penyuluhan serta mengawasi perternakkan ayam potong secara kontinyu.
Bila itu tidak dilakukan, tidak tertutup kemungkinan, bahwa ayam potong yang berasal dari kandang perternak di Dabosingkep, adalah “Bangkai” ayam potong.**(gp5/ed).