BAGANBATU – Setelah hampir 12 Jam korban pentalan batu krikil di pinggir Jalan Pajak Lama, akhirnya Khairuddin Hasibuan (63), menghembuskan napas terakhirnya, Selasa (28/5) di Klinik Ibunda, Bagan Batu, dini hari.
Terlihat warga yang melayat di rumah duka Kelurahan Bagan Batu Kota, Gang Iklas, RT 01, RW 01, menunjukan raut kesedihan di karenakan kepergian Almarhum Khairuddin yang sangat menyedihkan.
Salah seorang keluarga korban, Jisam Kholik (45), berharap kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, melalui Pemerintah kecamatan Bagan Sinembah, agar persoalan Pajak Lama menjadi skala prioritas agar insiden seperti ini tidak terjadi lagi.
“Pemerintah melalui Camat sudah maksimal menyikapi persoalan pajak lama. Sudah berkali-kali ditertibkan tetapi pedagang yang kembali lagi berjualan dibadan jalan sehingga menyebabkan penyempitan jalan.” ujar Jisam.
Lanjutnya, ini sudah terjadi dan musibah untuk keluarga Almarhum tetapi dirinya berharap kedepannya tidak ada lagi korban di Pajak Lama,” harap Jisam.
Warga yang melayat ditemui Gopesisir.com, Ridwan Hasibuan (56) mengatakan, kalau pajak lama itu sudah tidak pantas keberadaanya. Dan pemerintah harus tanggap serta bertindak tegas dengan persoalan pajak lama.
Mereka (pedagang,red) sudah merebut hak orang lain dan juga sebagai penyebab kesemrawutan tersebut dikarenakan berdagang di badan jalan sehingga kegiatan lainya sampai memakan 50% lebih Bandan jalan.
“Pemerintah harus bertindak tegas terhadap persoalan pajak lama serta solusi yang paling utama,” kata Ridwan.
Disambung, Ridwan Hasibuan, faktor jalan itu rusak di sebabkan ulah parah pedagang juga membuang air yang sudah mengandung garam. Sebab jalan tersebut rusak di karenakan ulah para pedagang yang se-enak hati aja membuang air yang mengandung garam bekas air ikan kejalan.
Ridwan juga menyampaikan jika pemerintah tidak sanggup bertindak dan memberi solusi terhadap persoalan pajak lama, kami selaku masyarakat siap bertindak dalam bersikap kalau Pemda Rohil tidak mampu.
“Bila perlu pajak lama itu kita tembok setinggi 3 Meter, biar aman tidak memakan korban lagi. Jika pemerintah tidak ada uang, biar kami masyarakat patungan dananya dan jalan yang rusak tersebut kami aspal pakai uang patungan dari masyarakat,” pungkas Ridwan Hasibuan.(Andi.S)