SERGAI -(GOPesisir.com)- Pemerintahan Kabupaten Sergai menggelar peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2019 dengan melaksanakan upacara di SMPN 1 Pegajahan Kecamatan Pegajahan. Bertindak sebagai Ispektur Upacara Bupati Sergai Ir H Soekirman, dan Pemimpin Upacara Bangun Saragih SPd dan Perwira Upacara Sugianto SPd, Kamis (2/5).
Turut hadir dalam kegiatan, Bupati Sergai Ir H Soekirman, Forkopimda, para Asisten, Staf Ahli, Kadis Pendidikan Drs Joni Walker Manik MM beserta jajaran, Kepala OPD, Kepala BNN Drs Adlin Tambunan, Dewan Pendidikan Sergai, Pimpinan Bank Sumut Sei Rampah Ahmad Pasundan Tarigan, Tokoh Pemuda Dimas Triadji, Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan, Kepala Sekolah dan siswa-siswi SD/SMP se-Kabupaten Sergai.
Bupati Sergai Ir H Soekirman saat membacakan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menyampaikan Bangsa Indonesia baru saja melewati puncak perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu), dilihat dari sudut pandang pendidikan di dalam pemilu harus terjadi proses pembelajaran bagi setiap warga negara, proses belajar ini adalah momentum menuju perubahan tingkah laku menuju kedewasaan. Terbentuknya warga negara yang demokratis merupakan tujuan pendidikan nasional kita.
Baca juga: Bupati Sergai Soekirman Resmikan Puskesmas Gedung Rawat Inap Sei Bamban
Lanjutnya, dalam rangka mewujudkan kebijakan tersebut di sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberi perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal. Bahkan Kemendikbud memberi perhatian khusus pada pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di luar batas negara.
“Sebagaimana telah disampaikan oleh Presiden RI, perhatian pemerintah saat ini mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan SDM. Sektor pendidikan dan kebudayaan menemui urgensinya, terkait hal tersebut tema Hardiknas tahun 2019 adalah “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.” Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan,” ujarnya.
Lanjutnya, dalam perspektif Kemendikbud pembangunan SDM menekankan pada dua penguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan siap memasuki dunia kerja. Saat ini peserta didik kita didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui Tri Pusat Pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Usai melaksanakan upacara peringatan Hardiknas Tahun 2019, acara juga dirangkaikan dengan Pagelaran Budaya.
Sementara Kadis Pendidikan Drs Joni Walker Manik MM dalam sambutannya menyampaikan rangkaian pagelaran budaya sesuai tema hari pendidikan tahun ini menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan.
“Ini merupakan kewajiban kita, walau budaya tidak termasuk dalam ranah dinas pendidikan, namun hal ini juga merupakan tanggung jawab kita yang tidak dapat terpisahkan sebab kami sebagai wadah pendidikan adalah siap melestarikan budaya,” ujarnya.
Lanjutnya, seperti halnya Bupati, Kepala OPD dan jajaran Dinas Pendidikan mengenakan pakaian adat masing-masing pada upacara Hardiknas ini, serta berbagai tarian dan atraksi pencak silat yang merupakan upaya pelestarian yang dilakukan seperti halnya pertunjukan wayang kulit oleh dalang cilik lokal M. Ardiansyah berkolaborasi dengan Ki Permadi dari Yogyakarta serta Bupati Sergai Ir H Soekirman.
“Semoga pelestarian budaya ini menjadi akar penguatan pelestarian budaya di Kabupaten Sergai seperti halnya Bupati Soekirman sebagai tokoh peduli budaya Nusantara,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Bupati Sergai Ir H Soekirman mengapresiasi Dinas Pendidikan beserta jajaran khususnya kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan atas jasa-jasa yang telah membangun pendidikan manusia Indonesia hingga saat ini.
“Kita berada di Kecamatan Pegajahan. Seperti peribahasa Gajah mati meninggalkan gading. Dalam perwayangan ada negara Astinapura yang paling hebat yang bernama lain negara Gajah Iyo. Maka gelaran pertunjukan wayang kulit ini diharapkan menjadi momen tugas guru kepada murid serta kita semua agar mengenal dan memahami asal usul serta riwayat seni dan budaya asli bangsa Indonesia yang berada didaerah kita masing-masing,” ujarnya.
Lanjut Bupati, masalah budaya ini harus digali agar generasi mendatang tidak lupa pada sejarah, pada nenek moyang dan semua yang berjasa atas lahirnya daerah-daerah di Kabupaten Sergai ini khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Perkuat pendidikan karakter dan budaya, budaya ibarat tanah jika becek ataupun longsor, maka kita tidak akan bertahan lama, apalagi mau membangun sesuatu diatasnya. Maka dari itu, jika ingin membangun ekonomi dan politik yang baik, hendaknya dibangun diatas daerah yang baik budayanya sebab budaya adalah pondasi”, tutup Bupati Sergai
**Ardjunkiss