MEDAN – Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Sinergi Kaum Muda Medan Menangkan Bobby–Aulia (SIKAMBA) hari ini, memadati Jalan Ngumban Surbakti Medan dalam rangka mendeklarasikan mendukung secara total untuk kemenangan Calon walikota Bobby-Aulia, Rabu (28/10/2020).
“Kami sekumpulan anak Muda di kota Medan mendeklarasikan diri akan memenangkan Bobby-Aulia, walau pun kami belum mendaftarkan diri ke Tim Pemenangan, tapi kami tetap bergerak menyisir dan mengampanyekan program yang sedang diusung 2 anak muda ini”. Ujar Dolly Nadeak selaku koordinator umum SIKAMBA.
Dirinya menambahkan, bahwa pergerakan SIKAMBA didasari dengan semangat nasionalisme dan demokrasi, dan mengatakan bahwasanya mereka adalah orang-orang yang merasa tidak sejalan dengan salah satu partai politik.
“Keberadaan kami berangkat dari kesadaran dan kebersamaan secara ideologi dan kesadaran, kami adalah orang-orang yang tidak sejalan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hal ini dikarenakan sudah ada dahulunya kader partai ini memimpin eksekutif di Sumatera Utara, dan berakhir di penjara, inilah yang membuat kami bertekad jangan sampai PKS menjadi pemimpin kami di kota Medan”. ungkapnya.
Menurut pemuda yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang Ikan kering itu, pasangan Akhyar-Salman adalah pasangan dari partai PKS, mendukungnya sama dengan mendukung PKS.
“Bukan merendahkan keberadaan Partai Demokrat sebagai partai pendukung pasangan calon walikota ini, tapi bagaimana mungkin Akhyar yang notabenenya baru di Partai Demokrat akan mampu memenangkan program nasionalisnya dengan PKS. Secara kursi, PKS memiliki 7 dan Demokrat 4 kursi. Salman adalah kader murni PKS, sementara Akhyar bukan kader asli dari Demokrat, dari sinilah saya dan kawan-kawan menganggap pasangan Akhyar-Salman adalah pasangan PKS”. tambahnya.
Sebagai informasi lebih lanjut, Dolly Nadeak menyampaikan, bahwa SIKAMBA membagi perjuangannya ke dalam 3 teritorial, yang keseluruhan gerak kerja mereka dilakukan oleh kaum muda putra atau pun putri.
Perbedaan pandangan antara SIKAMBA dengan PKS cukup menjadi alasan mereka untuk melakukan gerakan, menurut pengakuan mereka, maping lapangan sudah dilakukan dengan beberapa klasifikasi kondisi objektif masyarakat. Perbedaan suara yang signifikan antara PKS dan Demokrat di dapil-dapil pasca Pemilihan Legislatif 2019 di kota Medan menjadikan mereka yakin bahwa pasangan Akhyar-Salman adalah pasangan PKS, bukan pasangan PKS Demokrat.
“Kami mengontak, mengumpulkan, dan bergerak bersama-sama secara solidaritas bahwa kehadiran SIKAMBA mampu membantu partai koalisi, relawan-relawan Bobby-Aulia untuk memukul telak pasangan Calon Walikota dari PKS ini, dan kami tegaskan bahwa kami merupakan kumpulan pemuda yang reaktif, memiliki pemikiran yang sama, secara politik tidak ingin PKS memimpin kota tercinta ini”. Tandasnya. **().