Selain Silaturahmi, Tim Dirintelkam Polda Riau Kunjungi MUI Kampar Bahas Radikalisme

BANGKINANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kampar menyatakan siap bahu-membahu dengan pemerintah dalam upaya melindungi dan membentengi masyarakat dari paham-paham radikalisme.

Pernyataan itu terungkap pada pertemuan dengan tim Direktorat Intelkam Polda Riau di Kantor MUI Kampar, Selasa (6/7/2021) lalu.

Tim Direktorat Intelkam Polda yang dipimpin Kompol Dodi diterima langsung Ketua MUI Kampar Dr. H Mawardi M Saleh dan jajarannya. Pertemuan tersebut sekaligus sebagai upaya meningkatkan hubungan silaturahmi.

Ketua MUI Kampar Mawardi mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tim Intelkam Polda atas dedikasi yang telah diberikan kepada Kabupaten Kampar. Terutama dalam pembinaan dan upaya membetengi masyarakat dari paham radikalisme. Untuk mencegah radikalisme lanjut Dr Maward memang diperlukan peran banyak pihak.

Semua harus bersinergi menangkal paham yang merupakan salah satu ancaman tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sudah terbangun sejak lama.

MUI Kampar akan bahu-membahu dengan semua pihak untuk menyelamatkan generasi masa depan dari radikalisme. MUI, pemerintah dan pihak kepolisian setempat siap bersama membangun ideologi masyarakat berlandaskan Pancasila.

Paham radikalisme harus ditangkal, karena merupakan bahaya yang dapat mengganggu stabilitas daerah. Sebab itu MUI Kampar mengajak seluruh lapisan masyarakat, Ormas dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar berperan aktif dalam menangkal paham radikalisme dengan cara menguatkan ideologi Pancasila sebagai landasan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

Semua potensi konflik sosial yang didasari pertikaian soal agama harus antisipasi sejak awal. Termasuk kemungkinan masuknya paham ISIS yang dapat merusak kehidupan masyarakat Kampar yang agamis.

Paham radikaliasme adalah ajaran pemikiran menyimpang dari paham yang sebenarnya tentang Islam. Ini muncul akibat pemahaman terhadap ajaran yang tidak sempurna dan kurang mendalam.

“Kemudian memandang orang lain itu tidak sesuai dengan pandangan dia. Inilah yang kemudian menjadi paham radikal,” ujar Dr Mawardi.

Salah satu cara untuk membendung penyebaran paham radikalisme ialah melalui dakwah tanpa henti guna meluruskan pandangan melenceng.

“Dakwah harus terus dilakukan untuk memberikan pandangan yang benar dan meluruskan padangan-pandangan yang melenceng terhadap Islam. Sehingga masyarakat memiliki paham yang benar bahwa Islam itu adalah agama yang Rahmatan lil-alamin (Rahmat bagi semesta alam) dan tidak mengajarkan kekerasan ataupun melakukan aksi terorisme,” tuturnya.

Saat ini perlu ditanamkan sikap toleransi keberagaman kepada masyarakat. Imunitas terhadap paham radikal itu sudah ada pada diri masing-masing manusia.

Namun demikian, imunitas itu juga dapat dibantu dengan vaksin antiradikalisme untuk meningkatkan kekuatannya dalam melawan virus radikalisme yang menyimpang.**(Rls/red)