MERANTI – Memanfa’atkan momen HUT-RI ke 75, Lembaga Swadaya Masyarakat Ekonomi Kreatif Andalan (LSM-EKA) beserta masyarakat Desa Sungai Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Timur lakukan penanaman 1000 pohon dilahan restorasi gambut yang mereka olah sendiri. Kamis (20/8/2020).
Albanik selaku ketua EKA mengatakan, kegiatan penanaman 1000 pohon dilahan restorasi gambut ini bertujuan untuk memulihkan lahan yang telah rusak agar kembali memiliki tutupan pohon, termasuk pohon buah dan pohon sagu, sehingga lahan gambut tersebut bisa dimanfaatkan untuk manusia dan lingkungan.
“Mengingat saat ini kita sedang dihadapkan dengan situasi covid-19, sehingga kita tidak bisa mengadakan berbagai lomba, maka dari itu teman-teman di EKA memilih untuk menanam pohon pohon sebagai pengganti perayaan HUT RI ke 75”. Ucapnya.
Sementara itu Ridwan atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bang Yet menjelaskan, sejak beberapa bulan lalu pihaknya berserta teman teman EKA mulai aktif untuk melakukan kegiatan guna membantu memulihkan beberapa lokasi dilahan gambut tersebut.
“Kawasan milik masyarakat yang telah kita kelola bersama, dengan cara kita mulai memproduksi bibit kayu alam Sebanyak 7500 pohon dan bibit tanaman Rumbia atau sagu sebanyak 300 pohon, jadi tahun ini kita teruskan kegiatan tersebut sekaligus memupuk semangat pejuang”. Terang Yet.
Dia melanjutkan, Lembaga EKA telah aktif melakukan kegiatan restorasi lahan gambut sejak tahun 2019 lalu hingga saat ini beberapa petani telah memberikan lahan untuk dijadikan sebagai contoh lahan restorasi gambut, sebagai konfensasi kerja sama tersebut petani memiliki bobot sagu dan juga ikut langsung dalam proses pelaksanaanya sehingga secara ekonomi juga ikut membantu ekonomi lokal yang saat ini sedang lesu akibat covid-19
“Saat ini sudah 5 hektar lahan gambut yang sudah kita olahkan untuk dijadikan lahan restorasi dan dilokasi tersebut kita bangunkan fasilitas seperti pembibitan penanaman produk kerja, lokasi pengamatan subsidensi gambut, lokasi pengamatan subsidensi tinggi permukaan air gambut”. Tambahnya.
Untuk diketahui saat ini EKA juga sedang mengolah sebidang tanah yang mereka gunakan untuk kegiatan terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari hari, yakni sayur-sayuran dan kebun tersebut dilkelola secara berkelompok. **(Rul)