PELALAWAN – Konsep Pembangunan Berkelanjutan yang dibawa oleh NGO (Non Government Organication) Penabulu dari Jakarta, kepada keempat Paslon kepala daerah, mendapat respon positif oleh komisi pemilihan umum (KPU) Pelalawan.
“Kami sangat mendukung mengenai isu lingkungan. Dalam hal ini kami menjembatani teman-teman Penabulu dengan Paslon. Jika Teman-teman Paslon menyetujui, maka ini akan berlanjut kepada penandatanganan pakta Integritas,” jelas Wan Kardi kepada tim pemenangan.
Diskusi antara tim kampanye keempat Pasangan calon bupati dengan Fasilitator kabupaten Penabulu, yang difasilitasi oleh KPU pada Selasa sore (27/10/2020) berlangsung dengan baik.
Konsep yang ditawarkan CSO Penabulu untuk memasukan isu lingkungan didalam debat Paslon disambut baik oleh KPU Pelalawan. Fasilitator Penabulu, Teddy Hansen dalam rapat tersebut juga menyampaikan dihadapan para Tim Kampanye, bahwa konsep pembangunan berkelanjutan juga didorong menjadi fakta integritas tiap-tiap Paslon sebagai bentuk komitmen kedepannya jika terpilih menjadi kepala daerah agar mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dari segi lingkungan.
Dua kabupaten di provinsi Riau, Pelalawan dan Siak, menjadi perhatian serius terkait lingkungan dan kebencanaan. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya menurut data beberapa NGO pemerhati lingkungan, bahwa Karhutla kerap terjadi berulang kali ditiap tahunnya, dan masih ada beberapa corporasi justru masih bebas tanpa ada tindakan tegas oleh pihak berkompeten.
Beberapa fakta dilapangan juga ditemukan adanya beberapa anak sungai yang hilang. Konflik lahan antara corporasi dengan masyarakat adat. Baik HGU maupun HTI.
Dari observasi tersebut kemudian koalisi NGO bersepakat untuk didorongnya menjadi sebuah penandatanganan pakta integritas oleh masing-masing Paslon.
Writer : Faisal